Presiden Prabowo Subianto akan memulai kunjungan kerja internasional perdana sebagai Kepala Negara, yang berlangsung selama 16 hari, dari 8 hingga 23 November mendatang. Kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia dengan sejumlah negara dan forum internasional.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Presiden Prabowo akan menghabiskan sekitar 15 hingga 16 hari di luar negeri. Selama periode tersebut, beliau akan mengunjungi beberapa negara penting dan berpartisipasi dalam forum internasional seperti KTT APEC dan KTT G20. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, investasi, dan kerja sama bilateral.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan mengambil alih tugas kepresidenan di dalam negeri selama Presiden Prabowo berada di luar negeri. Gibran akan memastikan bahwa pemerintahan berjalan dengan lancar dan semua agenda nasional tetap terpantau dengan baik. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas dan efisiensi dalam mengelola negara.
Presiden Prabowo juga telah memberikan pesan khusus kepada para menteri dan anggota kabinetnya untuk tidak terlalu sering melakukan perjalanan ke luar negeri. Beliau menekankan pentingnya fokus pada tugas dan tanggung jawab di dalam negeri, serta memastikan bahwa kebijakan dan program pemerintah dapat diimplementasikan dengan efektif.
Kunjungan ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi Indonesia, baik dalam meningkatkan posisi Indonesia di kancah internasional maupun dalam memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain. Selain itu, Presiden Prabowo juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan investasi dan peluang bisnis di Indonesia kepada para pemimpin dan pengusaha internasional.