Presiden Jokowi: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Sudah Melampaui Target

Jumlah penduduk terkonfirmasi positif Covid-19 dibanding total populasi di Indonesia hanyalah 1,6 persen.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Foto: Tagar/Instagram/@jokowi)

Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 281.299.690 dosis, jumlah ini sudah melampaui target, yaitu 280 juta dosis.

"Target kita akhir tahun (2021) adalah 280 juta. Pada hari ini juga patut kita syukuri, saya sudah khawatir target kita akhir tahun 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan ke seluruh masyarakat bisa tercapai atau tidak? Ternyata tapi pagi saya sudah cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis," kata Presiden Joko Widodo di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 3 Januari 2022.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 yang juga dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan pejabat terkait lainnya.

"Hati-hati 280 juta dosis yang disuntikkan itu juga bukan barang yang mudah. Menyuntik 280 juta kali dalam waktu satu tahun bukan barang yang mudah karena geografi kita, yang mengharuskan vaksinasi dengan naik perahu, sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung bukan sesuatu yang mudah," ujar Jokowi.

Menurut data yang dimiliki Presiden Jokowi, vaksinasi untuk anak juga sudah mencapai 3,8 juta dosis.

Per 2 Januari 2022, vaksinasi anak dosis pertama sudah mencapai 79,6 persen dan dosis kedua 54 persen.

"Dan untuk ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyarakatnya tinggi sudah di atas 70 persen dan 27 provinsi telah mencapai target di atas 70 persen," kata Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, hal tersebut tercapai karena kerja keras pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, BIN, perusahaan-perusahaan swasta baik skala besar, menengah, kecil, organisasi masyarakat dan lainnya.

"Semua bergerak, modal kita di situ, kebersamaan, gotong royong itu modal kita," tambahnya.

Presiden Jokowi mengakui bahwa tahun 2021 merupakan tahun yang sangat sulit.

"Tahun yang tidak mudah, tidak gampang, karena di pertengahan Juli 2021, pada saat kasus harian kita mencapai 56 ribu itulah saat yang betul-betul saya ingat kengerian, karena di lorong-lorong rumah sakit, di halaman rumah sakit semua penuh pasien Covid-19," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut pada 2 Januari 2022 kasus Covid-19 di Indonesia hanya tercatat 174 kasus.

"Dari 56 ribu (kasus) turun menjadi 174 (kasus) per hari, inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti kasus 2021 di pertengahan Juli tadi," tambah Presiden.

Presiden juga mengajak untuk mensyukuri jumlah penduduk terkonfirmasi positif Covid-19 dibanding total populasi di Indonesia hanyalah 1,6 persen. Jumlah itu jauh di bawah negara-negara lain yaitu Amerika Serikat 16,8 persen, Brazil 10,5 persen, Rusia 7,2 persen, India 2,5 persen.

"Peringkat kita di 147 dari 222 negara, ini patut kita syukuri," tutup Presiden. []


Baca Juga



Berita terkait
Jokowi Happy Covid-19 Turun Drastis Namun Tetap Waspada
Indonesia patut bersyukur atas capaian baik penanganan Covid saat ini. Kasus positif Covid-19 harian di Indonesia saat ini menurun drastis
Jokowi Dorong Penghentian Impor Obat dan Alat Kesehatan
Jokowi berharap agar Indonesia dapat menghentikan impor alat kesehatan, obat-obatan, maupun bahan baku obat
Jokowi Groundbreaking Rumah Sakit Internasional Bali
Pembangunan RS yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar, Bali, ini dibangun melalui kerja sama dengan Mayo Clinic, AS
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.