Medan, (Tagar 15/3/2019) - Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke beberapa tempat di Sumatera Utara (Sumut). Jokowi direncanakan akan berada di Sumut sampai Minggu 17 Maret 2018.
Setelah dari Kabupaten Toba Samsoir dan Humbang Hasundutan, direncanakan sore ini, Jumat (15/3), sekitar pukul pukul 15.30 WIB, Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Lalu dilanjutkan kegiatan mengunjungi beberapa kantor berita (kantor redaksi/media) di Medan. Sekira pukul 18.00 WIB menuju ke hotel untuk beristirahat.
Pada esok hari, Sabtu 16 Maret 2019, Presiden Jokowi pada pukul 07.30 WIB menuju ke bandara atau Lanud Soewondo, Medan untuk selanjutnya berangkat ke Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, meninjau KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) lewat udara dan meresmikan Kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung beserta fasilitas jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung.
Setelah meresmikan Pelabuhan Kuala Tanjung, Presiden RI beserta rombongan kembali ke Kota Medan untuk melakukan pertemuan antar etnis di Stadion Teladan, Medan dan beristirahat di Kota Medan.
Baca Juga: Ribuan Warga Balige Tumpah ke Jalan Sambut Jokowi
Selanjutnya, pada Minggu 17 Maret 2019 sekira pukul 07.00 WIB, Jokowi melakukan kegiatan kerohanian. Rombongan dari hotel menuju ke lokasi zikir akbar dan kembali menuju ke Lanud Soewondo untuk melakukan kunjungan ke Kota Sibolga. Nantinya Presiden RI akan meresmikan Pelabuhan Sibolga. Setelah itu, dijadwalkan Presiden RI dan rombongan akan kembali ke Jakarta.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Roi Silaban ketika dikonfirmasi wartawan Jumat (15/3) sekitar pukul 08:30 WIB membenarkan perkiraan kegiatan kunjungan kerja Presiden RI ke Sumut.
"Sampai saat ini situasi aman terkendali, TNI dan Polri terus siaga melakukan pengamanan," kata Roi Silaban.
Dalam kunjungan kerja ini, Kapendam I BB tidak ingin menyebutkan jumlah personil yang dilibatkan. Namun dia memastikan personil melakukan pengamanan akan dimaksimalkan, anti teror, anti bom dan penembak jitu juga ada dalam Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Sudah ada SOP nya, itu termasuk kontek rahasia dan SOP akan terus dilakukan, anti teror dan penembak jitu ada dalam SOP," ujarnya menjelaskan. []