Predator Itu Ada di Indonesia

Predator itu ada di Indonesia. Arapaima Gigas atau Piracucu, namanya. Karnivora predator pemakan segala.
Ikan Arapaima Gigas di Sungai Brantas. Ikan ini merupakan ikan monster Amazon pemangsa dan sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia, namun ada orang yang sengaja melepaskannya di sungai. (foto: pepnews.com)

Jakarta, (Tagar 29/6/2018) - Apa yang terpikir di benak Anda ketika melihat ikan sepanjang tiga meter berbobot ratusan kilogram menghampiri? Panik, takut, dan pastinya gugup, melihat makhluk sebesar itu berenang di sekitar kita, tentunya.

Arapaima Gigas atau Piracucu, namanya. Sebagai predator pemakan segala, tentunya ikan ini masuk klasifikasi ikan sangat berbahaya. Dengan ukuran tubuhnya yang raksasa, ia tentu sanggup menelan balita kecil, kucing, atau hewan peliharaan lainnya.

Ikan yang berasal dari sungai Amazon, Brazil, Amerika Selatan ini sesungguhnya jenis karnivora predator pemakan segala. Ia memang pemakan daging, ikan, dan burung. Sejatinya belum pernah ditemukan ikan ini menyerang manusia. Tapi, makhluk pemakan daging tentu sanggup dan mau menyerang makhluk lain yang bergerak di dekatnya saat ia kelaparan.

Seperti Arwana, ikan ini langsung menelan mangsa yang ada di depannya tanpa mengunyah. Pernah ditemukan, makhluk air raksasa ini mati dengan perut penuh plastik. Artinya, apa pun yang ada di depannya bisa ditelannya. Paling tidak, seorang pemilik yang memelihara ikan sejenis di rumahnya pernah menemukan ikannya mati karena memakan plastik yang dilemparkan tamunya.

Sejak Senin (24/6) hingga Kamis (28/6) warga di sekitar sungai Brantas, Jawa Timur, telah menangkap 13 ekor ikan raksasa Arapaima Gigas ini. 

Oleh warga yang menangkapnya, beberapa ekor ikan air tawar terbesar di dunia ini dikonsumsi. Dari 13 ekor yang ditangkap, menurut Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton), tiga ekor di antaranya telah habis dikonsumsi warga.  

"Dua ekor dikonsumsi di Mojokerto, satu ekor dikonsumsi di wilayah Sidoarjo," terang Amirudin Muttaqin Koordinator Investigasi Ecoton, Jumat (29/6).

Ada Penggemarnya

Rina Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, pihaknya mendatangi sungai Brantas, Mojokerto, Jawa Timur, setelah mendapat informasi lewat media sosial, mengenai pelepasan ikan Arapaima Gigas di sungai tersebut.

Dari penelusurannya, diketahui seorang pemelihara ikan eksotis tersebut di Surabaya, memiliki 18 ekor ikan raksasa tersebut. 

"Empat ekor diserahkan ke masyarakat, sedangkan delapan ekor telah dilepaskannya di sungai Brantas," jelas Rina, seperti dikutip Antara.

Empat ekor yang diserahkan ke masyarakat, lanjut Rina, dua ekor mati, dan dua ekor lainnya berada di penampungan. Sayangnya, dari delapan ekor yang dilepaskan di Sungai Brantas, baru tujuh ekor yang berhasil ditangkap kembali, sementara seekor lainnya masih dalam pencarian.

Rina juga menyatakan, pihaknya menerima informasi ada penampungan lain di Sidoarjo, yang menyimpan 30 ekor ikan predator ini.

Nilanto Perbowo Dirjen Penguatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan KKP, mengimbau pemilik ikan Arapaima mau menyerahkan secara suka rela ikan yang dilarang keberadaannya di Indonesia ini. (rif)

Berita terkait