Oleh: Denny Siregar*
"Ada yang bilang ke saya, 'Pak Prabowo, yang menang (Pilpres) nanti bapak, tetapi yang dilantik orang lain."
Begitu kata Prabowo saat kampanye di Karawang tadi. Ia menambahkan, "Saya serahkan rakyat, mau dicurangi atau tidak." Dan orasi ini disambut dengan sorak sorai pendukungnya.
Lagi lagi narasi "Pemilu curang" dilantunkan Prabowo kepada pendukungnya. Ini sudah narasi ke sekian kali yang dibangun Prabowo setelah sebelumnya timsesnya selalu mengatakan bahwa mereka dicurangi KPU.
Bahkan Joko Santoso, ketua pemenangan Prabowo pernah mengatakan kalau Prabowo akan mundur dari pemilu jika terbukti KPU curang.
Narasi yang dibangun ini sangat berbahaya. Dengan propaganda "pemilu curang" yang terus diulang-ulang, pendukung Prabowo mempercayai bahwa mereka dicurangi. Dengan begitu, perbedaan kedua kubu akan semakin mengeras karena tidak ada sikap "fairplay" yang ditunjukkan Prabowo dan kubunya dalam pertandingan.
Saya harus jujur, bahwa saya jijik dengan narasi yang dibangun Prabowo dengan kubunya. Mereka seperti anak kecil yang tidak siap kalah jika harus berkompetisi.
Dan ini berpotensi membangun kekerasan di antara kedua kubu capres. Apalagi ormas-ormas yang mengatasnamakan Islam seperti FPI dan FUI mulai berdemo di depan KPU untuk menguatkan narasi "Pemilu curang".
Dan ini jelas berbahaya, karena pendukung Jokowi juga mulai berdatangan menjaga KPU. Potensi bentrokan bisa terjadi menjelang Pilpres ini.
Saya harus jujur, bahwa saya jijik dengan narasi yang dibangun Prabowo dengan kubunya. Mereka seperti anak kecil yang tidak siap kalah jika harus berkompetisi.
Prabowo tanpa sadar menunjukkan kepribadiannya yang labil dan tidak dewasa. Sebagai seorang "leader", dia harusnya bisa memberikan narasi "siap menang siap kalah" dan hadapi semua hasil dengan jiwa ksatria.
Tapi ternyata tidak. Dia malah terus membangun suasana panas pendukungnya. Seperti anak kecil dan manja yang biasa selalu mendapat apa saja dan tidak pernah mau kalah.
Ah, saya jadi ngeri membayangkan seandainya dia berkuasa nanti. Prabowo pasti akan membangun benteng tebal - mungkin melalui ormas yang dia pelihara - untuk melindungi dirinya dari semua kritikan yang menyerang dirinya.
Saya membayangkan kekerasan yang dilegalkan oleh pendukung Prabowo kepada mereka yang mengkritik junjungannya. Yang sudah pasti, melalui intimidasi dan persekusi dengan membawa massa.
Semua itu hanya karena Prabowo tidak siap kalah.
Apakah orang seperti ini yang kelak menjadi Presiden kita? Demi toutatis, semoga tidak. Bisa- bisa Indonesia masuk dalam era kegelapan yang dulu pernah ada ketika Soeharto berkuasa dan menghilangkan orang-orang yang mengkritik dirinya.
Hiii... mending seruput kopi.
*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi
Baca juga:
- Debat Keempat: Kenapa Kaum Radikal Mendapat Angin dalam Euforia Pilpres 2019?
- Fenomena Trump, Bolsonaro dan Dueterte, Akan Terjadi pada Prabowo?
- Prabowo Menang Pilpres 2019 dan Jadi Presiden, Ini Daftar Menterinya
- Total Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 191,5 Miliar, Siapa Penyumbang Terbesar?
- Amunisi Jokowi dan Prabowo dalam Debat Keempat Pilpres 2019