Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan rencana pinjaman dana untuk memenuhi kebutuhan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista masih digodok.
"Ini sedang digodok, sedang direncanakan," kata Prabowo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Mei 2021.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya diminta Komisi I DPR RI untuk menjelaskan terkait konsep rencana induk terkait penyusunan pemenuhan alutsista ke depan. Diakuinya banyak pertanyaan yang dilontarkan Komisi I DPR saat kedua pihak itu menggelar rapat.
"Tentunya saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu, ya kita sering bahas, banyak pertanyaan," kata Prabowo.
Ada yang menyebarkannya dengan motif politik dan ada muatan political jealousy.
Semua rencana itu masih dalam pembahasan, Prabowo masih menggodok semua rencana terkait pemenuhan alutsista ke depan.
Kementerian Pertahanan saat ini tengah menghadapi kisruh rencana pinjaman jumbo senilai Rp 1,7 kuadriliun yang tercantum dalam dokumen Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
Dokumen dengan anggaran pembelian alutsista dalam jenjang waktu 2020-2024 sebanyak US$ 124.995.000.000 atau setara Rp 1,7 kuadriliun itu tersebar ke publik. Dalam dokumen itu dijelaskan, pemenuhan akan menggunakan sistem pinjaman ke luar negeri dengan rentang pembayaran hingga 2044.
Meski begitu, pihak Kemhan menampik, menurutnya, dokumen yang saat ini kadung bocor itu adalah rancangan dan belum masuk tahap final.
- Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Memperkuat Alutsista TNI
- Baca Juga: Jubir: Prabowo Diserang Isu Miring Lawan Mafia Alutsista
Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bocornya draf perpres tersebut adalah bentuk keirian dalam berpolitik, atau political jealousy.
Dahnil menyampaikan pihaknya akan segera menemukan oknum yang membocorkan rancangan anggaran alutsista tersebut. Ia memastikan oknum tersebut punya motif politik terhadap Prabowo.
"Ada yang menyebarkannya dengan motif politik dan ada muatan political jealousy menurut kami, maka kemudian kami berkepentingan menjelaskan," ucapnya.
Bahkan menurut Dahnil, rancangan Perpres tentang belanja alutsista tersebut adalah dokumen rahasia. Dokumen itu seharusnya tidak tersebar di masyarakat, apalagi dengan narasi-narasi yang diklaim menyesatkan. []