Jokowi Arahkan Prabowo Jaga Anggaran Alutsista

Presiden Jokowi memberi arahan kepada Menhan Prabowo agar mengawasi anggaran negara untuk pembelian alutsista.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengawasi anggaran negara untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar tidak ada kebocoran.

Menurut Prabowo, Jokowi tegas dalam memberikan petunjuk terkait pengawasan anggaran negara agar tidak dimainkan untuk proyek.

"Beliau sangat tegas kepada saya, tidak boleh ada kebocoran, tidak boleh ada penyimpangan, penyelewengan. Uang sangat berat didapat, uang rakyat, dari pajak," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 22 November 2019.

Negara harus mampu menjadi sebuah kekuatan regional yang baik dan disegani di kawasan Asia Timur.

Atas amanat ini, Prabowo meyakinkan tidak akan ada kebocoran dana yang dikeluarkan untuk membeli alutsista. Hingga kini, kata dia, pengadaan alutsista masih terus dikaji.

"Jadi itu terus menerus ditekankan oleh bapak presiden kepada saya, dan saya menyambut sangat baik perintah itu, kita benar-benar ingin jaga, tidak ada kebocoran, tidak ada penggelembungan, mark up mark up yang tidak masuk akal sedang kita berusaha. Pengadaan masih terus kita kaji," tuturnya.

Setelah tersedia, Prabowo mengatakan kebutuhan akan alutsista akan sesuai dengan kebutuhan. "Saya kira cukup, asal kita penggunaannya baik," kata Prabowo.

Sebelumnya Jokowi mengadakan rapat terbatas (ratas) mengenai kebijakan pengadaan alutsista, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 22 November 2019.

Jokowi berharap agar Indonesia memiliki kekuatan regional yang baik dan disegani agar kedaulatan wilayah Tanah Air senantiasa terjaga. Untuk itu, Jokowi ingin agar Indonesia dapat memperkuat alutsista dengan taraf modern, sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Negara harus mampu menjadi sebuah kekuatan regional yang baik dan disegani di kawasan Asia Timur. Karena itu kita perlu penguatan pertahanan kita dengan alutsista yang modern, yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri," kata Jokowi.

Jokowi menekankan agar langkah utama yang harus dilakukan jajarannya dengan membuat rencana dan peta jalan yang jelas mengenai pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri.

"Roadmapnya harus jelas dalam pengembangan industri alat pertahanan di dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir dengan melibatkan baik BUMN maupun swasta sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor alutsista dari luar negeri," tutur dia.

Berita terkait
Berapa Gaji 7 Staf Khusus Jokowi Usia Milenial?
Presiden Jokowi mengangkat tujuh staf khusus (stafsus) presiden. Berapa gaji stafsus usia milenial tersebut?
Rapat Reformasi Pajak, Jokowi Singgung Daya Saing
Presiden Jokowi singgung optimalisasi daya saing ekonomi Tanah Air saat rapat terbatas tentang reformasi perpajakan.
Gagap Teknologi? 7 Stafsus Jokowi akan Jadi Jembatan
7 staf khusus (stafsus) presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kalangan milenial akan menjadi jembatan mereka yang gagap teknologi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.