Jakarta — Sekretaris Badan Pekerja Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan mengkritisi rencana keberangkatan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. Dia menyarankan lebih baik Ketua Umum Partai Gerindra itu ke Arab Saudi menjemput Habib Rizieq Shihab.
Usulku Bowo ke Arab Saudi aja, jemput IB HRS. Peace!
Dalam akun Twitternya, @syahganda mengomentari berita terkait pandangan Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana yang menyebut kebijakan luar negeri Amerika Serikat telah menghapus nama Prabowo dari daftar hitam, sehingga ia bisa berkunjung ke negeri Paman Sam itu.
Menanggapi pemberitaan itu, Sabtu 10 Oktober 2020 siang, deklarator KAMI itu memberikan cuitan bahwa ia meragukan jaminan yang bisa diberikan pemerintah Amerika Serikat agar Prabowo Subianto tidak lagi dijerat dengan kasus HAM masa lalu.
"Prof Hikmahanto minta pemerintah lindungi Prabowo kalau nanti ke USA. Takut sampai di sana ditangkap. Setahuku USA tak bisa jamin. Karena atas desakan pegiat HAM internasional bisa jadi pemerintahnya lepas tangan,” kata Syahganda.
Atas dasar itu, Syahganda menyarankan Prabowo untuk membatalkan rencana kunjungan tersebut dan mengalihkan niat agar pergi ke Arab Saudi menjemput pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Usulku Bowo ke Arab Saudi aja, jemput IB HRS. Peace!" cuit Direktur Sabang-Merauke Institute itu.
Diberitakan Tagar sebelumnya, Prabowo diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Pertahanan Mark Esper untuk berkunjung ke negeri Paman Sam pada tanggal 15-19 Oktober 2020.
Sebelumnya: Prabowo Akan Penuhi Undangan Kunjungi Amerika Serikat
Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan undangan kunjungan tersebut merupakan upaya tindaklanjut hubungan kerjasama kedua negara. Ia memastikan jika Prabowo akan memenuhi undangan tersebut.
"Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan," kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020.
Dahnil menyebut Indonesia menggunakan prinsip bebas aktif. Artinya, Indonesia memiliki kebebasan untuk bekerjasama dengan negara asing manapun, termasuk melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara.
"Sesuai prinsip politik bebas aktif dan tidak terlibat aliansi militer dengan negara mana pun, namun menjaga kedekatan yang sama dengan semua negara, Menhan Prabowo Subianto selama ini aktif melakukan diplomasi pertahanan ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat," kata Dahnil. []