Kulon Progo - Potret kerukunan, kebhinekaan dan keberagaman ada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di sebuah Dusun Karangtengah Lor, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, warga yang muslim ikut membantu mempersiapkan parcel Natal.
Sebelum hari besar umat Nasrani itu tiba, perayaan natal sudah mulai dilakukan termasuk umat Nasrani yang ada di Rt 11 Dan Rt 12 Di Dusun Karangtengah Lor Desa Margosari Kecamatan Pengasih Kulon Progo. Mereka membagikan ratusan parsel Natal atau bingkisan kepada warga sekitarnya.
Apa yang dibagikan memang tidak seberapa. Di dalam kotak parsel itu berisi aneka makanan seperti lemper, telur asin hingga keripik jagung. Namun yang lebih penting dari aksi ini adalah makna harmonisasi antaragama. Keberagaman di tengah masyarakat dijaga dalam momen Natal ini.
Theresia Irene Sumiati, salah satu umat kristiani di Karangtengah Lor menceritakan kegiatan membagikan parsel ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu, tepatnya sekitar 2015. Pada awal-awalnya parsel dibagikan oleh ibu-ibu Nasrani di Karangtengah Lor secara pribadi kepada tetangga sekitarnya.
Agar lebih menjangkau banyak orang, maka ibu-ibu Nasrani tersebut saling berkomunikasi. Tujuannya bagaimanana agar parsel yang dibagikan lebih menjangkau masyarakat luas, tidak hanya tetangga sekitar.
"Selama lima tahun ini. Awalnya hanya tetangga sekitar, namun karena banyaknya sumbangan dan donasi dari warga sehingga parsel bisa diberikan lebih banyak dan bertambah setiap tahunnya," ujar Theresia Irene Sumiati di Kulon Progo Minggu 22 Desember 2019.
Theresia menambahkan, kerukunan antar umat beragama di tempatnya sangat terjaga. Dalam distribusi parsel tersebut, umat Nasrani dibantu oleh ibu-ibu Muslim. Parsel yang dibagikan kepada warga desa, baik yang Nasrani maupun Muslim.
Dalam setiap perayaan hari raya umat Muslim, umat Kristiani juga ikut bersalam-salaman di masjid.
Theresia mengatakan kerukunan beragama di desanya sangat terjaga dan harmonis. Umat Islam dan Nasrani saling membantu satu sama lain. Umat Nasrani juga ikut merayakan hari besar kegamaaan umat Islam, seperti Idul Fitri atau Idul Adha.
"Dalam setiap perayaan hari raya umat Muslim, umat Kristiani juga ikut bersalam-salaman di masjid. Sementara dalam Idul Adha, umat kristen dan katolik juga ikut membantu penyembelihan hewan kurban," ujarnya.
Sementara itu, Dwi Astuti warga muslim di Karangtengah Lor mengaku senang dengan adanya sikap saling menghargai antarumat beragama tersebut. Kerukunan antarwarga yang berbeda agama tetap terjaga.
Harapannya, kegiatan ini bisa tetap dipertahankan di tengah masyarakat. Kehidupan di desa semangat kebersamaan masih terjaga. "Kami kan tinggal di desa, bukan di kota. Jadi harapannya tetap dipertahankan," tuturnya. []
Baca Juga:
- Saran Wishnutama Selfie Wisata Aman di Kulon Progo
- Proyek GOR Rp 12,8 M di Kulon Progo Terancam Molor
- Makna di Balik Sandal Jepit Pengantin di Kulon Progo