Proyek GOR Rp 12,8 M di Kulon Progo Terancam Molor

Pembangunan GOR di Kulon Progo terancam molor. Waktu yang tinggal 8 hari, masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan seperti atap dan lantai.
Bupati Kulon Progo Sutedjo (kiri) saat sidak pembangunan GOR yang berada di sebelah utara Stadion Cangkring, di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Rabu 18 Desember 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Pembangunan Gedung Olahraga (GOR) di sebelah utara Stadion Cangkring, di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, kemungkinan besar molor. Tenggat waktu penyelesaian sesuai kontrak kerja, yakni 24 Desember 2019, sampai saat ini masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan.

Waktu yang tinggal seminggu ke depan, rekanan proyek masih harus menyelesaikan proses pengerjaan rangka atap gedung. Sedangkan pemasangan lantai belum dilakukan, karena menunggu selesainya pemasangan atap.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengaku kawatir tentang hal ini. Dia mengaku sudah dua kali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pembangunan senilai Rp 12,8 miliar ini. Sidak pertama dilakukan pada bulan Oktober yang lalu. Sidak kedua dilakukan Rabu 18 Desember 2019.

"Sampai saat ini progres pembangunan masih berjalan. Kami kawatir tidak selesai sesuai dengan kontrak kerja, yang harus selesai pada 24 Desember. Maka dari itu, kami meninjau ke sini," ucap Sutedjo usai sidak, Rabu 18 Desember 2019.

Sutedja mengatakan pihak rekanan proyek ini terkendala pada pengadaan bagian atap. Tidak mudah mendapatkan rangka dan atap karena tidak berasal dari Indonesia atau harus didatangkan dari luar negeri. Untuk memasangnya, pihak rekanan juga harus menggunakan crane.

Pria yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati Kulon Progo ini mengatakan seharusnya pekerjaan ini sudah selesai 18 Desember 2019. Namun karena rekanan menghadapi kendala, berupa lokasi yang masih sawah saat awal pembangunan, akhirnya rekanan diberikan kelonggaran perpanjangan tenggang waktu.

Dia berharap penyelesaian pembangunan bisa segera dilakukan oleh rekanan. “Pihak rekanan sudah saya hubungi. Kalau nanti ada keterlambatan, tetap harus ada denda,” kata Sutedjo.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulon Progo Rusdi Suwarno mengatakan, pembangunan GOR tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) senilai Rp12,8 miliar. Pemenang Lelang pembangunan, dimenangkan oleh PT Heri Jaya Palung Buana yang beralamat di Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

Pihak rekanan sudah saya hubungi. Kalau nanti ada keterlambatan, tetap harus ada denda.

Rusdi mengaku sebenarnya setiap hari melakukan pengawasan langsung di lokasi agar pembangunan bisa selesai tepat waktu. Sampai saat ini progres pekerjaan sekitar 85 persen. "Proyek ini sesuai kontrak berakhir pada tanggal 24 Desember. Hingga kini pembangunannya sekitar 85 persen,” kata dia.

Dia mengatakan pembangunan dalam tahap penyelesaian atap dan lantai. Saat bagian atap selesai kemudian dilanjutkan pengerjaan lantai. Rencananya GOR dipakai enam cabang olahraga; seperti basket, tenis lapangan, bola basket, badminton.

Pelaksana proyek Heru Dono mengatakan, pihaknya akan bekerja sesuai dengan jadwal yang ada. Sebanyak 150 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan. "Khusus untuk atap saja melibatkan 28 orang. Dalam waktu dekat juga mendatangkan satu tim lagi untuk penyelesaian pembangunan,” ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Makna di Balik Sandal Jepit Pengantin di Kulon Progo
Pengantin di Kecamatan Galur, Kulon Progo mendonasikan sandal jepit. Ini merupakan program KUA Galur. Ada makna tersendiri di balik sandal jepit.
Ada yang Beda Malam Tahun Baru 2020 di Kulon Progo
Malam pergantian tahun 2020 di Kulon Progo bakal berbeda dari sebelumnya yang pernah ada. Baik jenis acara maupun lokasinya.
Penyu Membusuk di Pantai Kulon Progo Masih Misterius
Penyu jenis Lekang ditemukan sudah mati membusuk di pantai Kulon Progo. Kejadian ini bukan pertama kali terjadi pada hewan yang dilindungi ini.