Rembang - Kabupaten Rembang menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah penghasil porang. Tak hanya memenuhi permintaan pasar regional dan nasional, porang putih dari Kota Garam juga menjadi penyangga ekspor Jawa Tengah ke pasar Vietnam.
Kepala Bidang Penyuluhan Pasca Panen dan Bina Usaha pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Farid Mufti mengatakan porang sampai saat ini masih menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Jawa Tengah. Kebutuhan porang di Jawa Tengah juga masih cukup tinggi.
"Kebutuhan porang di Jawa Tengah juga masih tinggi sekitar 200 ton per bulan. Kami membutuhkan bimbingan dari Balai Karantina Jawa Tengah dalam kegiatan ekspor. Bukan hanya porang saja, tapi kami mengharapkan ekspor buah-buahan, karena ini baru kopi, porang, kacang-kacangan dan untuk sayuran baru beberapa item saja," bebernya, Jumat, 12 November 2020.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rembang Agus Iwan Haswanto menuturkan akan mendukung pembudidayaan tanaman umbian yang bernama lain iles-iles tersebut, mengingat pasar eskpor, khususnya di Vietnam, masih terbuka luas. Iles-iles digunakan untuk bahan makanan, kosmetik, dan lem.
Kebutuhan porang di Jawa Tengah juga masih tinggi sekitar 200 ton per bulan.
Saat ini, iles-iles masih didapatkan dari alam di berbagai wilayah Rembang, sedikit sekali masyarakat yang membudidayakan.
"Saya sudah minta Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura serta teman-teman PPL yang membidangi untuk segera mengkalkulasi berapa kapasitas sesungguhnya di Rembang. Kemudian lahan yang potensial untuk porang. Kami harus mengambil peran aktif, mendorong petani untuk menjajaki porang putih ini," bebernya.
Achmad Shobirin, mitra eksportir dari Sedan, menyebutkan pihaknya pada pekan ini mengekspor 15 ton iles-iles dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, 10% di antaranya dari Rembang.
Ia mengamini permintaan ekspor iles-iles untuk ekspor sangat besar, yakni sekitar 500 ton per bulan dalam bentuk chips atau irisan kering. Sementara ini, petani Rembang baru mampu menyuplai tujuh ton per minggu.
"Iles-iles Rembang sendiri ini didapat di antaranya dari Gunem, Woro, Sumber, yang lain masih banyak liaran. Kalau yang budi daya masih belum panen, dipanen mungkin musim depan, sekitar satu sampai tiga hektar," bebernya.
Baca juga:
- Jenis Tanaman Hias yang Paling Dicari di Mamasa Sulbar
- Tumbuh Liar di Kebun, Tanaman Ini Bisa untuk Obat Lho
- Hobi dan Tidak Sengaja Bisnis Tanaman Anggrek di Yogyakarta
Kabupaten Rembang sebenarnya telah ikut menyuplai porang putih ini sudah lama. Tanaman ini dapat tumbuh di bawah pohon atau di tanah yang marginal dan masa panennya minimal tujuh tujuh bulan setelah ditanam.
Untuk harga jualnya, satu kilogram iles-iles dalam bentuk irisan kering atau dioven mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu. Paling murah dibanderol Rp 12 ribu per kilogram. []