Pool Test Corona: 1.000 Swab Diteliti dalam 2 Tabung

Ribuan sampel swab pedagang Pasar Raya Padang bakal diuji dengan teknik pool test di Laboratorium Universitas Andalas.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)

Padang - Tim Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) bakal menggelar uji swab bagi ribuan pedagang Pasar Raya Kota Padang. Untuk pertama kalinya di Indonesia teknik pool test Covid-19 akan diterapkan pada sampel sebanyak itu.

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, dr Andani Eka Putra mengatakan dengan teknik pool test ini, maka 1.000 sampel swab dapat diwakili dengan pemeriksaan dua tabung saja.

Jika dikalkulasi lengkap dengan APD yang dipakai, maka satu sampel butuh biaya sekitar satu juta rupiah.

Menurutnya, 1.000 sampel akan dikelompokkan masing-masing ke dalam 5 tabung, maka didapati 200 sampel. Pada pool berikutnya dikelompokkan lagi ke dalam lima tabung, maka tersisa 40 sampel.

"Jika digabung lagi per lima tabung maka pada turunan pool ini tinggal delapan tabung. Nanti akan kami bagi lagi masing-masingnya empat sampel, maka yang perlu diuji hanya dua tabung saja," katanya ketika menggelar video confrence bersama IJTI Sumbar dan awak media, Rabu, 6 Mei 2020.

Menurut Andani, teknik pool test ini memberikan kemudahan untuk memeriksa sampel dalam jumlah besar. Menurutnya, memeriksa 10.000 hingga 15.000 sampel swab akan sangat sulit.

"Jika ditempuh dengan pool test, itu bisa diperiksa hanya 1.000 sampel saja. Ini hanya teknik laboratorium untuk cepat dan murah mengetahui botol mana yang diuji," katanya.

Andani mengatakan selama pengambilan sampel swab dilakukan dengan metode sampling yang benar dan ditemui tingkat infeksi yang kecil sekali, maka penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru bisa dilonggarkan.

Namun, jika hanya mewakili kelompok high risk saja, seperti orang berperjalanan, memiliki penyakit bawaan, dan kelompok rentan, maka katanya belum cukup aman.

"Tentu lebih baik dengan sampel yang sangat besar,” katanya.

Andani juga mempersilakan jika ada daerah lain di sekitaran Sumbar untuk mengirimkan swab dan diperiksa di laboratorium Unand. Data terakhir, katanya sampel dari daerah Muko-Muko dan RSUP Bengkulu juga sudah masuk ke Laboratorium Unand. Jumlahnya sekitar enam hingga tujuh sampel swab.

"Pengalaman dulu, swab yang dikirim sampai ke Unand butuh waktu sepekan karena melalui kargo. Saran kami kumpulkan cukup banyak dulu dan diantar dengan ambulans agar cepat sampai,” tuturnya.

Fakta mencengangkan lainnya, untuk menguji satu sampel swab dibutuhkan biaya yang tidak murah. Mulai dari cairan pengujian swab, tabung reagen dan peralatan lainnya membutuhkan modal besar.

"Jika dikalkulasi lengkap dengan APD yang dipakai, maka satu sampel butuh biaya sekitar satu juta rupiah," katanya.

Terakhir, Andani menyebut garis terdepan melawan Covid-19 berada di lapangan. Dengan mengidentifikasi sumber penularan dan membatasi ruang geraknya, maka virus ini bisa dihentikan.

“Benteng terakhirnya barulah rumah sakit. Jika di lapangan kalah, maka benteng terakhir tidak akan kuat,” katanya. []


Berita terkait
RSUP M Djamil Padang Dilaporkan ke Polda Sumbar
Pihak RSUP M Djamil Padang dilaporkan seorang warga Pariaman ke Polda Sumatera Barat.
Bertambah 17, Positif Covid-19 di Sumbar 238 Orang
Total warga Sumatera Barat terpapar Covid-19 mencapai 238 orang.
Ancaman Polisi Bagi Pelanggar PSBB Sumbar Jilid Dua
Jajaran Polda Sumatera Barat memastikan akan menindak tegas masyarakat yang melanggar penerapan PSBB jilid 2.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.