Politisi PDIP Bantah Gatot Nurmantyo Dicopot Gegara G30S PKI

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon meminta partainya tidak disangkutpautkan dengan pencopotan Gatot Nurmantyo karena ajak nonton film G 30S PKI
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon meminta partainya tidak disangkutpautkan dengan pencopotan Gatot Nurmantyo karena ajak nonton film G 30S PKI(Foto: Antara/Zuhdiar Laeis)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon meminta partainya tidak disangkutpautkan dengan pencopotan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dari posisi Panglima TNI lantaran sempat mengajak menonton film G30S PKI. 

Dia meyakini, tidak ada politikus PDI Perjuangan (PDIP) seperti yang disebutkan Gatot, memberikan informasi perihal pergantian pucuk pimpinan TNI, erat kaitannya dengan ajakan menonton film tersebut.

"Ya setahu saya tidak ada seperti itu. Enggaklah, kitakan enggak punya penilaian yang subjektif seperti itu, bahwa beliau proses pergantian, proses pergantian itu kan memang hal yang lumrah, karena sudah memasuki masa jelang masa purnabakti ya" ujar Effendi Simbolon kepada wartawan di kompleks gedung MPR/DPR, Jakarta, dikutip Tagar, Rabu, 23 September 2020.

Logikanya memang tidak juga harus diwajibkan untuk seluruh TNI, Polri, ASN, untuk mereferensi tunggal itu ya.

Menurut Effendi, perintah menonton film G30S/PKI memang tidak semestinya dilakukan, sepengetahuannya pun tidak ada kewajiban bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), maupun TNI-Polri untuk menyaksikan film tersebut.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Amati Kemungkinan Bangkitnya PKI Sejak 2008

"Logikanya memang tidak juga harus diwajibkan untuk seluruh TNI, Polri, ASN, untuk mereferensi tunggal itu ya," ucapnya.

Lebih jauh Effendi menjelaskan, tidak seharusnya film G30S/PKI menjadi referensi tunggal antikomunisme di Indonesia. Musababnya, setiap orang akan memiliki tafsir tersendiri seusai menonton film tersebut.

"Kan yang kita masalahkan kan itu jangan dijadikan referensi tunggal, kan tafsirnyakan terlalu multitafsir orang menonton film itu. Tapi bahwa fakta ada gerakan G30-S, bahwa ada gerakan PKI, ada gerakan yang berlawan dengan ideologi negara itu iya, tapi tidak kemudian rujuknya ke satu film itu," tuturnya.

Baca juga: Panglima Gatot Dicopot Gegara Perintahkan Putar Film G30S/PKI

Sebelumnya, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo buka suara soal pencopotan dirinya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di penghujung tahun 2017. Gatot mengatakan, pencopotannay dari posisi itu lantaran memerintahkan seluruh jajarannya di TNI untuk memutar film G30S PKI.

Dia menjelaskan, perintah yang diberikannya bertujuan agar jajarannya maupun masyarakat mengetahui sejarah tentang gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pasalnya, ia melihat gelagat kebangkitan PKI gaya baru.

Gatot menuturkan, gerakan itu semakin terlihat sejak penghapusan materi sejarah tentang G30S PKI di seluruh sekolah dan semua strata tingkatan pendidikan pada tahun 2008. Hal itu diungkapkan di akun YouTube Hersubeno Poin, seperti dikutip Tagar, Selasa, 22 September 2020.

"Pada saat saya panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI," kata Gatot.

Setelah itu, dia mengakui bahwa dirinya mendapatkan peringatan dari salah seorang sahabatnya yang ada di PDI Perjuangan.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDIP, menyampaikan, Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot akan diganti. Saya bilang terima kasih, tapi justru saya tegas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," kata Gatot Nurmantyo. []

Berita terkait
Alasan Gatot Bergabung ke KAMI: Agar Pancasila Tak Diganti
Gatot Nurmantyo membeberkan niatannya bergabung dengan Din Syamsuddin di Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Megawati Sindir Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sindir deklarasi KAMI yang diinisaisi Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin tak ada partai.
Parpol Belum Tentu Lirik Din Syamsuddin - Gatot Nurmantyo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Din Syamsuddin, dan mantan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo belum tentu dilirik partai politik meski populer.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.