Politisi Jabar Ramai-ramai Tolak Seruan Rizieq Shihab Soal Syariat Islam

Saat ini nilai-nilai ke-Islaman sudah terkandung dalam Pancasila dan UUD 45 serta berbagai aturan yang ada di pusat ataupun di daerah.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (Foto: Istimewa)

Bandung, (Tagar 7/2/2019) - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra di Jawa Barat memberi tanggapan terkait pernyataan Rizieq Shihab yang bercita-cita menegakkan syariat Islam di Indonesia dengan menguasai DPR.

Sekretaris Jenderal DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Haris Bobihoe, secara tegas menolak gagasan mengubah Pancasila dan UUD 45, termasuk dengan penegakkan syariat Islam secara menyuluruh.

Menurutnya, saat ini nilai-nilai ke-Islaman sudah terkandung dalam Pancasila dan UUD 45 serta berbagai aturan yang ada di pusat ataupun di daerah. 

Ia membantah jika pernyataan Rizieq Shihab itu merupakan akal-akalan untuk meraih suara Islam konservatif.“Aturan Islam diterapkan sesuai kebutuhan saja dan tidak mengabaikan warga di luar agama Islam itu hal penting juga,” ujar dia.

Ia membantah jika pernyataan Rizieq Shihab itu merupakan akal-akalan untuk meraih suara Islam konservatif.

Hal yang serupa pun dikemukakan oleh Sekretaris Pemenangan Pemilu DPW PKS Jawa Barat Didi Sukardi. Dirinya tidak setuju atas seruaan Rizieq Shihab tersebut. Dia justru setuju apabila nilai-nilai agama Islam dan agama lain bisa berkembang di NKRI, tanpa harus mengubah Pancasila dan UUD 45."Belum lagi aturan yang mengatur ekonomi syariah, pornografi, pengaturan hukum perceraian bagi orang Islam dan aturan lainnya. Memang bahasanya tidak dikemas dengan label Islam sepenuhnya. Tetapi, yang terpenting nilai-nilai Islam sudah terkandung dalam beberapa aturan yang ada," tambahnya.Sekretaris DPW PKB Jawa Barat, Oleh Soleh juga secara tegas tidak setuju atas konsep penegakkan syariat Islam ala Rizieq Shihab apalagi mengubah Indonesia menjadi negara agama.“Sah-sah saja kalau Rizieq Shihab menyerukan penegakan syariat Islam itu memang sudah hak dia. Tetapi, saya sebagai peserta Pemilu 2019 dari PKB tegas tidak setuju,” tuturnya saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis (7/2).“Contoh lainnya, sudah banyak regulasi yang bernafaskan agama Islam. Ada aturan soal ekonomi syariah. Aturan hukum perdata perceraian yang sudah mengadopsi hukum Islam. Ada juga, sudah mulai diterapkan tidak ada lagi diskriminasi bagi perempuan berjilbab yang bisa menjadi bagian dari  TNI, Polri dan PNS. Seragam sekolah sekarang dilarang yang minim-minim,” terang Oleh Soleh.“Baiknya nilai-nilai Islam diadopsi tetapi tidak sampai mengubah Pancasila dan UUD 45. Kita pelan-pelan saja menerapkan nilai-nilai Islam dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Oleh.“Yang terpenting tata kelola yang berkiblat ajaran Islam tetapi tidak sampai mengabaikan agama lainnya. Pancasila dan UUD 45 sudah harga mati,” tutup dia.“Tidaklah, ini tak ada kaitannya dengan Pilpres 2019. Lagian seruan ini tidak ada efek ke perolehan suara Prabowo-Sandiaga terutama di Jabar. Ini hanya seruan Rizieq Shihab,” tegas dia.

Hal yang serupa pun dikemukakan oleh Sekretaris Pemenangan Pemilu DPW PKS Jawa Barat Didi Sukardi. Dirinya tidak setuju atas seruaan Rizieq Shihab tersebut. Dia justru setuju apabila nilai-nilai agama Islam dan agama lain bisa berkembang di NKRI, tanpa harus mengubah Pancasila dan UUD 45.

“Kita ini (Indonesia) sudah menerapkan syariat Islam meski belum secara menyeluruh. Tetapi, dalam beberapa aturan yang ada sudah terdapat nilai-nilai Islam. Seperti yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Didi.

"Belum lagi aturan yang mengatur ekonomi syariah, pornografi, pengaturan hukum perceraian bagi orang Islam dan aturan lainnya. Memang bahasanya tidak dikemas dengan label Islam sepenuhnya. Tetapi, yang terpenting nilai-nilai Islam sudah terkandung dalam beberapa aturan yang ada," tambahnya.

Ia menyebut jangan semua regulasi itu pakai label-label Islam, nanti masyarakat phobia dengan agama Islam. "Hal yang paling utama nilai-nilai keislamannya yang dapat diterapkan,” ujar dia.

Sekretaris DPW PKB Jawa Barat, Oleh Soleh juga secara tegas tidak setuju atas konsep penegakkan syariat Islam ala Rizieq Shihab apalagi mengubah Indonesia menjadi negara agama.

Menurut Oleh Soleh, persoalan Pancasila dan UUD 45 sudah final dan tidak perlu dipermasalahkan atau diubah. Berdirinya Indonesia ini berdiri atas kesepakatan bersama. Artinya Pancasila dan UUD 45 sudah harga mati.

“Sah-sah saja kalau Rizieq Shihab menyerukan penegakan syariat Islam itu memang sudah hak dia. Tetapi, saya sebagai peserta Pemilu 2019 dari PKB tegas tidak setuju,” tuturnya saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis (7/2).

PKB sebagai partai Islam justru berpandangan Pancasila dan UUD 45 itu sudah baik dan sudah mengandung nilai-nilai Islam di dalamnya. Seperti dalam pembukaannya sudah menyebutkan  atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

“Contoh lainnya, sudah banyak regulasi yang bernafaskan agama Islam. Ada aturan soal ekonomi syariah. Aturan hukum perdata perceraian yang sudah mengadopsi hukum Islam. Ada juga, sudah mulai diterapkan tidak ada lagi diskriminasi bagi perempuan berjilbab yang bisa menjadi bagian dari  TNI, Polri dan PNS. Seragam sekolah sekarang dilarang yang minim-minim,” terang Oleh Soleh.

Artinya, beberapa syariat Islam sudah diterapkan di Indonesia. Jadi, tidak perlu mengubah Pancasila dan UUD 45 atau menjadikan Indonesia negara Islam. Percuma apabila Indonesia menjadi negara agama (Islam) tetapi kelakuannya jauh dari nilai-nilai Islam.

“Baiknya nilai-nilai Islam diadopsi tetapi tidak sampai mengubah Pancasila dan UUD 45. Kita pelan-pelan saja menerapkan nilai-nilai Islam dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Oleh.

"Apabila semua diatur dengan syariat Islam. Lalu bagaimana dengan masyarakat agama lain di luar agama Islam? Kemudian bagaimana kebhinekaan yang menjadi modal Indonesia tetap bersatu?" tanyanya.

“Yang terpenting tata kelola yang berkiblat ajaran Islam tetapi tidak sampai mengabaikan agama lainnya. Pancasila dan UUD 45 sudah harga mati,” tutup dia.

Seperti diketahui, sebelumnya beredar video yang kemudian viral berisi seruan Rizieq Shihab yang meminta agar DPR dikuasai oleh koalisi Prabowo-Sandi agar syariat Islam bisa diterapkan di Indonesia. Dengan menguasai DPR, kata Rizieq, maka undang-undang penerapan syariat Islam akan lebih mudah digolkan sekalipun lewat voting. []


Berita terkait