Jakarta - Aktivis Sosial Politik Hukum Ferdinand Hutahaean menyoroti reaksi yang timbul dari pernyataan Jend TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan tentang terkendalinya PPKM Darurat.
Menurutnya, pernyataan tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempolitisasi keadaan, seperti menyerang pemerintah khususnya menyerang Jokowi sebagai Presiden dan Luhut sebagai Kordinator PPKM.
“Apa yang dimaksud oleh Luhut terkendali dipahami salah dan sempit. Pihak yang mempolitisasi hanya mengambil makna dari angka positif Covid-19 yang masih terus naik setiap hari. Padahal kata terkendali itu maksudnya luas dan integrasi beberapa langkah penanggulangan Covid-19."
Terkendali dalam hal ini, Ferdinand mencontohkan, seperti penyediaan dan penambahan fasilitas Rumah Sakit Darurat, penyaluran bantuan kepada masyarakat, penyediaan kekurangan oksigen, penyediaan obat-obatan, pengendalian aktivitas masyarakat, penyekatan dan berbagai hal yang harus diintegrasikan dalam menanggulangi Covid-19.
Jangan bikin malu karena pemahaman sempit. Pemahaman itu menunjukkan kualitas nalar dan kapasitas berpikir.
"Semua terkendali dan terintegrasi. Jadi, jangan hanya dilihat dari sudut angka positif Covid-19 hariannya, kalau hanya melihat dari angka positif, maka sempit sekali pemikiran orang-orang yang berupaya menyerang pemerintah dengan mempolitisasi yang takmpatut dipolitisasi apalagi pemahaman yang rendah terhadap pernyataan pak Luhut.”
Ferdinand mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin mempolitisasi kata terkendali itu untuk betul-betul memahami maknanya sebelum berkomentar.
"Jangan bikin malu karena pemahaman sempit. Pemahaman itu menunjukkan kualitas nalar dan kapasitas berpikir. Malu lah punya nalar sempit." []
Baca juga
- Profil Ferdinand Hutahaean, Mundur dari Demokrat Dukung Jokowi
- Pemerintah Pakai Istilah PPKM Bukan PSBB, Ini Alasan Mendagri