Politikus PDIP Sebut Bacapres Prabowo Tak Percaya Diri Nyapres di Pilpres 2024

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menyindir bacapres Prabowo Subianto tak percaya diri maju di Pilpres 2024.
Politikus PDIP Sebut Bacapres Prabowo Tak Percaya Diri Nyapres di Pilpres 2024. (Foto: Tagar/ Dok Projo)

TAGAR.id, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menyindir bacapres Prabowo Subianto tak percaya diri maju di Pilpres 2024. Ia menilai itu terlihat dari manuver Prabowo menarik putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres.

"Kan memang ada upaya terus-menerus jadikan Mas Gibran wakil. Saya kira wajar, karena yang ngajak kan enggak yakin dengan dirinya," kata Deddy di media center TPN Ganjar Presiden, Menteng, Minggu, 15 Oktober 2023.

"Dia pikir satu-satunya yang menentukan kemenangan dengan ajak Pak Jokowi atau keluarganya jadi sekutunya," imbuhnya.


Ini ujian ke Pak Jokowi dan keluarganya, apa memang bisa menunjukkan panutan, bisa megang teguh nilai dan budi pekerti luhur, atau terjatuh dalam pilihan pragmatis.


Deddy mengakui enggan menghalangi Gibran maju sebagai cawapres Prabowo. Namun ia berharap, Jokowi dan keluarga masih tetap loyal kepada PDIP.

"Ya kita kan nggak mungkin halang-halangin, orang punya kebebasan. Walau kita berharap di atas kebebasan ada nilai-nilai kuat. Ada yang namanya adab, rambu-rambu, mari kita kembali pada itu," ujarnya.

"Dan sebagai kader, tempat merintis karier dirinya dan keluarganya sampai ke atas, itu kan secara common sense, dia harus ikut itu. Tapi kalau dia milih lain, kita hanya bilang apa, kita harap beliau ambil keputusan jernih, dan nurani," ucapnya.

Deddy menilai loyalitas tersebut akan ditunjukkan pada keputusan Mahkamah Konstitusi, Senin, 16 Oktober 2023.

Gibran diprediksi akan maju sebagai cawapres Prabowo Subianto apabila Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan terkait syarat capres-cawapres Senin, 16 Oktober 2023. 

Gibran bisa menjadi cawapres apabila MK memutuskan capres-cawapres berusia minimal 35 tahun, dan/atau pernah menjadi kepala daerah.

"Ini ujian ke Pak Jokowi dan keluarganya, apa memang bisa menunjukkan panutan, bisa megang teguh nilai dan budi pekerti luhur, atau terjatuh dalam pilihan pragmatis," ungkapnya. []

Berita terkait
Projo Resmi Dukung Prabowo, Anis Matta: Masyarakat Paham Simbolik yang Disampaikan Presiden Jokowi soal Capres yang Didukung
Ketum Gelora Anis Matta mengaku dapat memahami posisi Jokowi yang tidak secara langsung menyatakan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Fahri Hamzah: Penentuan Cawapres Prabowo Ditentukan Dua Basis Argumen, Rekonsiliasi dan Legacy
Politikus Fahri Hamzah mengatakan, ada dua alasan yang menjadi basis argumen dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Survei Poltracking di Jabar, Erick Thohir Kandidat Cawapres Terkuat Dampingi Prabowo
Dalam hasil survei Poltracking Indonesia yang digelar pada periode 25 September-1 Oktober 2023.