Jakarta - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan polemik pergantian warna cat pesawat kepresidenan yang dikabarkan menelan biaya Rp 2 miliar lebih belum berkesudahan seakan warna itu lebih penting daripada nyawa rakyat.
Hal ini disampaikannya melalui media sosial, Rachland menyindir Presiden Joko Widodo yang sempat menolak pembelian pesawat pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dulu Jokowi menolak pesawat keprsidenan yang dibeli SBY. Katanya, 'pendidikan dan kesehatan' lebih perlu perhatian," kata dia dalam akun Twitter yang dilihat Kamis, 5 Agustus 2021.
Kini saat Indonesia darurat kesehatan, Jokowi memakai duit negara untuk mengubah cat pesawat yang ditolaknya seolah warna cat lebih mendesak dari nyawa rakyat.
Namun, di saat Indonesia sedang sulit karena pandemi Covid-19 masih meradang, lanjut Rachland, Jokowi justru mengubah warna cat pesawat kepresidenan.
"Kini, saat Indonesia darurat kesehatan, Jokowi memakai duit negara untuk mengubah cat pesawat yang ditolaknya. Seolah warna cat lebih mendesak dari nyawa rakyat," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah sudah lama ingin mengubah warna cat pesawat kepresidenan, Namun, batal karena adanya pandemi.
"Sudah lama ingin ganti cat. Mulai Februari 2020 pada pesawat Garuda yang disewa untuk kunjungan presiden ke AS tapi batal karena pandemi," ucapnya.
Ia memandang saat itu pemerintah masih malu ingin merubah warna cat pesawat tersebut. Tapi tidak untuk sekarang yang tidak tahu kapan pesawat digunakan.
"Dulu masih malu-malu. Sekarang merah terang-terangan. Padahal di masa pandemi yang makin parah ini, entah kapan pesawat akan digunakan?" ujarnya.
Dalam postingan itu, ia juga mengunggah gambar pesawat Garuda Indonesia yang sempat disewa untuk kunjungan presiden, di mana saat itu pesawat dicat merah pada bagian tengah.
"Dulu saja setelah dicat begini batal dipakai karena dihadang pandemi. Apa sekarang pandemi sudah usai?" kata Rachland. []