Politik di Olimpiade Beijing 2022 Terkait Taiwan dan Uighur

Selama dua pekan lebih, sikap China mengenai masalah terkait politik dan kebijakannya sangat jelas
Seseorang berdiri di Cincin Olimpiade selama sesi pelatihan ski lintas alam sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin 2022, di Zhangjiakou, China, 3 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - AP/Alessandra Tarantino)

Jakarta – Selama dua pekan lebih, sikap China mengenai masalah terkait politik dan kebijakannya sangat jelas: ini adalah Olimpiade dan China tidak akan membahas hal-hal tersebut.

Sikap itu berubah hari Kamis, 17 Februari 2022, pada konferensi pers harian rutin terakhir panitia penyelenggara Olimpiade Beijing, tiga hari sebelum berakhirnya pesta olahraga tersebut. Penolakan terus menerus dan sopan untuk menjawab pertanyaan semacam itu akhirnya kembali ke situasi yang biasa terjadi pada konferensi pers dengan para pejabat China, jawaban tegas dan standar mengenai situasi paling sensitif di negara itu.

Mengenai Taiwan, jawabannya adalah bagian tak terpisahkan dari China. Populasi Uighur di kawasan Xinjiang tidak didesak ke dalam kerja paksa. Kedaulatan China sama sekali tidak dapat disangkal berdasarkan norma-norma internasional.

“Yang ingin saya katakan adalah hanya ada satu China di dunia,” kata juru bicara panitia penyelenggara Yan Jiarong, menyebutnya sebagai “posisi serius” bagi China. Ia menyebut pernyataan lain terkait perlakuan China terhadap warga Uighur dan kondisi hidup di Xinjiang sebagai pernyataan “berdasarkan kebohongan.”

warga uighur demo di amerikaWarga etnis Uigur menyerukan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dalam aksi di distrik Hollywood, Los Angeles, California, AS, 10 Desember 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Hanya masalah waktu saja sebelum topik-topik tersebut meledak. Masa menjelang Olimpiade dibayangi-bayangi oleh boikot diplomatik yang dipimpin AS, yang berpusat pada catatan HAM China; China bertekad untuk tetap berfokus hanya pada olahraga tetapi juga sangat berkomitmen untuk membela kuat sikapnya secara terbuka.

peng shuai di as terbukaReaksi Peng Shuai, petenis China, setelah kemenangannya atas Belinda Bencic, petenis Swiss, dalam pertandingan perempat final turnamen tenis AS Terbuka 2014 di New York, AS, 2 September 2014 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Adam Hunger)

Menjelang penutupan Olimpiade hari Minggu, 20 Februari 2022, dalam konferensi pers terakhir yang dijadwalkan secara rutin itu, Yan dan juru bicara Komite Olimpiade Internasional, Mark Adams, dihujani pertanyaan mengenai Taiwan, Xinjiang dan keselamatan petenis China Peng Shuai.

Menindaklanjuti pertanyaan mengenai upaya Taiwan yang dilaporkan melewatkan upacara pembukaan, Yan meminta waktu tambahan untuk membahas status pulau berpemerintahan sendiri itu, yang dianggap China sebagai wilayah kedaulatannya.

“Taiwan adalah bagian China yang tak terpisahkan dan ini adalah prinsip yang diakui internasional dengan baik dan diakui dengan baik oleh masyarakat internasional,” kata Yan. Kami selalu menentang gagasan mempolitisasi Olimpiade.” (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []

5 Negara Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing

180 Kelompok HAM Desak Boikot Olimpiade 2022 di China

Seruan Aktivis Antichina Untuk Boikot Olimpiade Beijing 2022

Amerika Sebut Kebijakan China Pada Muslim Uighur Genosida

Berita terkait
Beberapa Negara Arab Disebut Dukung China Terkait Uighur dan Taiwan
Beberapa negara Arab anggap perlakuan kontroversial China terhadap warga Muslim Uighur di Xinjiang sebagai sebuah “urusan dalam negeri”
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.