180 Kelompok HAM Desak Boikot Olimpiade 2022 di China

Lebih dari 180 kelompok hak asasi manusia (HAM) serukan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 protes pelanggaran HAM di China
Para pengunjung lokasi penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin mengenakan masker untuk mencegah infeksi virus corona, di Yanqing, pinggiran Kota Beijing, China, 5 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Lebih dari 180 kelompok hak asasi manusia (HAM) menyerukan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 untuk memprotes pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintahan Beijing terhadap ras dan etnis minoritas.

Koalisi Tibet minggu lalu menyerukan kepada pemerintah-pemerintah di dunia agar memboikot Olimpiade 2022 “untuk memastikan (olimpiade) tidak digunakan untuk membuat China semakin berani melakukan pelanggaran HAM dan tindakan keras yang mengerikan oleh pemerintah China terhadap perbedaan pendapat.”

Apa yang disebut sebagai boikot diplomatik itu akan melibatkan penarikan duta besar negara bersangkutan selama Olimpiade 2022 dan menangguhkan fungsi konsuler mulai 4-20 Februari 2021.

perempuan xinjiangIlustrasi: Seorang perempuan menggendong anak dan satu anak lain berjalan di depan barisan tentara China (Foto: dw.com/en)

Penyelenggara yakin aksi itu akan mengirim pesan ke Beijing. Seruan mereka disampaikan beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menekan diplomat senior China, Yang Jiechi, untuk pertanggungjawabannya atas pelanggaran hak asasi manusia, khususnya di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong.

Menurut situs web Canada Global News, belasan anggota parlemen Kanada menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar Olimpiade dipindahkan ke luar China.

Media yang dikendalikan pemerintah China, Global Times, menanggapi dengan sebuah tajuk rencana yang memperingatkan agar negara-negara tidak memboikot perhelatan olah raga itu dengan mengatakan, “China pasti akan membalas dengan keras.”

kelompok militan chinaSeorang pengunjuk rasa dari komunitas Uighur yang tinggal di Turki, memegang plakat anti-China saat melakukan protes, 1 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Sophie Richardson, Direktur Human Rights Watch untuk China, mengatakan pesan itu sangat berbeda dari slogan “Beijing Menyambut Anda” ketika negara itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008.

“Jika pemerintah China menghabiskan banyak energi untuk mengakhiri pelanggaran HAM seperti halnya untuk propaganda yang tidak bersahabat, mungkin diskusi tentang boikot akan memudar,” katanya kepada VOA melalui email.

Saat ini, pendirian resmi Komite Olimpiade Internasional adalah OIC sebagai badan olahraga yang tidak terlibat dengan politik (lt/em)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Seruan Aktivis Antichina Untuk Boikot Olimpiade Beijing 2022
Sekelompok aktivis antichina yang pro etnis Uighur dan mendukung penegakan HAM di Tibet, serukan boikot Olimpiade Beijing 2022
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).