Polisi Amankan ODP Berkeliaran di Check Point Waru

Satu ODP yang berkeliaran dan ditangkap mengaku bosan menjalani karantina selama 14 hari dan akan pergi ke rumah keluarganya.
Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan saat memantau Check Point di Bundaran Waru perbatasan Surabaya dan Sidoarjo. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Saat melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), polisi menemukan satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di check point Bundaran Waru atau perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Satu ODP ini langsung diamankan polisi dengan memasukkan ke mobil ambulans dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Luki Hermawan mengatakan ODP tersebut dari Jakarta. Namun, saat ditemukan di Bundaran Waru, bersangkutan mengaku bosan menjalani masa karantina dan hendak main ke rumah saudaranya di Surabaya.

Sebetulnya tidak boleh dia berkeliaran, makanya tadi kita amankan kita ambil ambulans untuk nanti dibawa ke RS rujukan.

"Jadi tadi pagi sudah ditemukan ada satu pasien yang dinyatakan dari Jakarta. Dia ODP karena sudah tidak kerasan dia menemui main ke rumah saudaranya," kata Luki, Selasa, 28 April 2020.

Luki menyebut ODP itu membawa surat dokter menerangkan dirinya harus menjalani masa karantina. Ia pun merasa heran, di masa pandemi dan PSBB malah satu ODP tersebut berkeliaran.

"Tadi ada yang menunjukkan surat, dia memang dalam pantauan, surat dari dokter. Sebetulnya tidak boleh dia berkeliaran, makanya tadi kita amankan kita ambil ambulans untuk nanti dibawa ke RS rujukan," kata Luki.

Agar hal tersebut tak terulang kembali, Luki menyebut pihaknya langsung membentuk tim Covid-19 Hunter. Tim ini dari Biddokes Polda Jatim, Direskrimum Polda Jatim dan Dinas Kesehatan. Selain itu, ia juga membekali anak buahnya di lapangan dengan Alat Perlindungan Diri (APD).

"Jadi kita dengan PSBB ini ada tim baru yang kamu bentuk, adalah tim Covid-19 Hunter. Makanya anggota kami menggunakan APD karena mereka akan berhadapan dengan carrier yang memang dinyatakan oleh dokter ini PDP dan ODP. Sehingga anggota kami lengkapi dengan APD," ujar dia.

Tak hanya itu, kini Luki mengatakan pihaknya telah mengantongi data sejumlah nama pasien PDP dan ODP. Namun, apabila ditemukan sedang berkeliaran, pasien tersebut langsung dinaikkan ke ambulance dan dibawa ke RS rujukan.

"Nanti orang-orang yang akan pergi minta izin tapi kabur, ini akan ditangkap, kita amankan. Kita lakukan upaya paksa dan kita kembalikan kepada RS rujukan," tutur Luki. []

Berita terkait
Semangat Emalia Lawan Stigma dan Sembuh Covid-19
Emalia Mawar sebelumnya dirawat selama 17 hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Bali karena positif terinfeksi Covid-19.
Sanksi Tegas PSBB di Surabaya Raya Mulai 1 Mei
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk tiga hari ke depan sanksi bagi pelanggar PSBB hanya teguran.
PSBB Berlaku, Akses Pintu Masuk Surabaya Macet Total
Kemacetan terjadi di perbatasan Surabaya-Sidoarjo dikarenakan polisi melakukan penyekatan jalur di hari pertama pemberlakuan PSBB.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.