Polisi Sebut Konflik di UMI Makassar Ditunggangi LSM

Polisi menyebutkan konflik di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ditunggangi oleh Lembaya Swadaya Masyarakat (LSM).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat ditemui di perumahan Citraland, Jalan Hertasning, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa 19 November 2019 malam. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menemukan fakta-fakta baru terkait konflik penyerangan dan pembakaran sekret UKM Mapala di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin 18 November 2019, lalu.

Menurut Kabid Humas Polda Sul-Sel, Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa pihaknya mendeteksi adanya kelompok tertentu layaknya seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menunggangi konflik atau keributan di Kampus UMI Makassar yang terjadi belakangan ini.

"Dengan permasalahan ini kita prihatin, kita mendeteksi adanya kelompok tertentu yang menunggangi kasus ini. Dan kita sudah mendatakan orang-orangnya," kata Ibrahim Tompo, Rabu 20 November 2019.

Ibrahim menegaskan, pihaknya juga telah memberikan warning kepada oknum yang mencoba menunggangi konflik di kampus UMI Makassar ini. Sehingga, jika konflik UMI ini terus berkembang atau dibesar-besarkan maka kelompok ini pun akan kami dalami karena kami tahu konflik ini disebabkan karena ulahnya.

Dengan permasalahan ini kita prihatin, kita mendeteksi adanya kelompok tertentu yang menunggangi kasus ini.

"Kelompok ini mengatasnamakan aliansi. Tapi itu sudah terdeteksi oleh kita dan jika memang ini masalah akan besar, termasuk kelompok tersebut akan kita dalami," bebernya.

Untuk itu, Ibrhaim berharap agar kelompok ini tetap menjaga masalah tersebut agar tidak menjadi besar dan bisa bijaksana melihat efeknya akan meluas ke masyarakat. Sehingga Ibrahim juga meminta agar kelompok ini tidak membesarkan masalah ini agar tercipta ketentraman masyrakat dan tidak meresahkan masyarakat.

"Kita berharap, agar kelompok ini tidak mencoba untuk membesarkan masalah ini karena apabila masalah ini dibesarkan, maka kita sudah tahu siapa penyebab dari masalah ini," terangnya.

Kelompok ini mengatasnamakan aliansi.

Ibrahim juga membeberkan jika Polda Sul-Sel juga telah mengambil langkah-langkah konkrit untuk meredam dan bahkan agar konflik ini tidak terulang lagi. Pihaknya telah mengagendakan untuk mempertemukan Forkopimda baik Kota Makassar dan Kabupaten yang diduga terlibat seperti Bone.

"Beberapa kejadian di kampus UMI, Wakapolda atas atensi Kapolda Sul-Sel, untuk menjadikan perhatian kasus ini, sehingga Wakapolda berkunjung dan bertemu dengan ketua yayasan UMI untuk membangun langkah dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahn yang ada. Rencananya, mempertemukan Forkopimda yang mungkin akan dihadiri oleh kepala daerah tingkat 1 dan Walikota Makassar dan bupati Bone. Ini diinisiasi oleh pihak kepolisian," tutup dia.

Sebelumnya, ratusan orang tidak dikenal (OTK) bersenjata tajam memasuki kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jalan Urip Sumohardjo, Senin 18 November 2019. Mereka membakar sekret Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan juga merusak sejumlah fasilitas seperti kaca ruang kelas Fakultas Hukum UMI.

Ratusan pria miaterius ini menyerbu kampus UMI Makassar dengan mengenakan penutup wajah dan mereka juga nampak membawa senjata tajam jenis badik serta busur (panah). Saat berada dalam kampus, mereka menuju ke Fakultas Hukum UMI dan ke salah satu sekret UKM kampus.

Naasnya, ratusan massa ini makin bringas saat berada didepan sekret dan langsung melakukan pembakaran sekret serta menghancurkan beberapa fasilitas sekret seperti Wall Climbing. Dalam kasus ini, aparat kepolisian juga telah menetapkan lima orang tersangka. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Amankan 5 Orang Pembakar Sekret Mapala UMI
Setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Polda Sul-Sel akhirnya menetapkan lima orang tersangka pembakar sekretarian UKM UMI.
Dua Mahasiswa Pembunuh di Kampus UMI Resmi Dipecat
Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar resmi memecat dua mahasiswanya yang terlibat dalam tewasnya salah satu mahasiswa kampus tersebut.
Pasca Pengerusakan, UMI Tidak Liburkan Mahasiswa
Pasca pengrusakan dan pembakaran yang dilakukan OTK di kampus UMI Makassar, pihak kampus tidak meliburkan mahasiswanya. Ini alasannya.