Polda Metro Jaya Ungkap 11 Aplikasi Salat dan Azan Pencuri Data Pribadi

Adapun data yang dicuri melalui 11 aplikasi tersebut yakni GPS, alamat email, nomor telepon hingga kata sandi.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Pixabay)

TAGAR.id, Jakarta - Aplikasi azan dan salat memang banyak diunduh di bulan Ramadan ini, tapi tak semuanya aman. Ada beberapa yang meminta pengunduh untuk memasukkan nama lengkap, tanggal lahir, nomor KTP, hingga alamat.

Polda Metro Jaya baru saja menemukan 11 aplikasi azan dan salat yang mencuri data penggunanya.

 Dilansir dari akun Instagram @siberpoldametrojaya, terlihat foto yang menampilkan informasi berisi aplikasi yang diduga mencuri data pengguna tersebut. 

"Waspada aplikasi salat dan adzan pencuri data beredar di Play Store diunduh 10 juta pengguna," seperti dikutip dari akun @siberpoldametrojaya, Rabu, 20 April 2022.

Adapun data yang dicuri melalui 11 aplikasi tersebut yakni GPS, alamat email, nomor telepon hingga kata sandi.

"Aplikasi tersebut mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak pihak ketiga yang membackup kemampuan untuk menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email, nomor telepon bahkan alamat MAC router modem pengguna SSID jaringan," tulis akun tersebut.

Inilah 11 daftar aplikasi yang terindikasi mencuri data pribadi:

1. Speed Camera Radar: Sudah diunduh 10 juta download. 

2. Al Moazin Lite: 10 juta download. 

3. WIFI Mouse: 10 juta download. 

4. QR & Barcode Scanner: 5 juta download. 

5. Qibla Compass - Ramadan 2022: 5 juta download. 

6. Simpel Weather & Clock Widget: 1 juta download. 

7. Handcent Nex SMS Text W/MMS: 1 juta download. 

8. Smart Kit 360: 1 juta download. 

9. Al Quran MP3 - 50 Recutirs & Translation Audio: 1 juta download.

10. Full Quran MP3 : 1 juta donwload.

11. Audiosandroid Audio Studio DAW: 1 juta download. []


Baca Juga

Joe Biden Khawatirkan Serangan Siber Rusia

Serangan Siber Ransomware Landa Kalangan Bisnis di Seluruh Dunia

Biden Minta Putin Ambil Tindakan Terhadap Ransomware di Rusia

Biden Marah Peretas Rusia Minta Tebusan Uang Kripto Rp 1 T


Berita terkait
Pencurian Data Diperkirakan Meningkat Tahun 2022
Pakar keamanan siber dari lembaga CISSReC Pratama Persadha mengatakan jika pencurian data dan ransomware akan terus terjadi di tahun 2022.
Pencurian Data Sulit Diatasi, UU PDP Mendesak untuk Disahkan
Kebocoran data begitu banyak, tetapi masyarakat idak bisa apa-apa karena tidak ada instrumen yang melindungi.
Pencurian Data Rawan Terjadi Selama Pandemi
WFH sepanjang pandemi menjadi penyebab tingginya peretasan dan kebocoran data, dan ini juga terjadi di Indonesia.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu