Polda Jatim Usut Penyerangan Rumah Bupati Kediri

Kasus penyerangan di rumah dinas Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno pada Minggu, 16 Agustus 2020 lalu, kini mendapat perhatian Polda Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Kasus penyerangan di rumah dinas Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno pada Minggu, 16 Agustus 2020 lalu, kini mendapat perhatian Polda Jawa Timur.

Polda Jatim langsung menerjunkan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk membantu mengungkap siapa orang yang melakukan penyerangan menggunakan petasan tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya sudah melakukan back up terhadap kasus ini. Bahkan telah melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian.

"Jadi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, kemudian dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus, dari Bidang Laboratoriun Forensik Polda Jatim, terus kemudian dari Bidang Intel, semuanya kami kerahkan untuk menangani kasus ini," kata Truno, saat dikonfirmasi, Senin, 24 Agustus 2020.

Menurut Truno, ada dua pelaku yang melakukan penyerangan dengan petasan dan dilemparkan ke garasi rumah Bupati Kediri.

Hal itu ia sampaikan berdasarkan rekaman closed circuit television (CCTV) yang terpasang di depan rumah Haryanti Sutrisno.

"Pelaku sudah teridentifikasi berdasarkan capture dari CCTV. Yang tertangkap gambar di CCTV ada dua orang, satu yang membawa sepeda motor dan juga yang dibonceng dan melemparkan kembang api," imbuh dia.

Tak hanya itu, Truno mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi terkait dua pelaku tersebut.

Beberapa hal yang ditemukan di TKP seperti barang bukti kembang api yang dilemparkan, itu masih diuji

Hingga saat ini pula, kepolisian masih belum bisa menangkap keduanya. "Dua orang di CCTV masih kami identifikasi dan pengejaran," ujar Truno.

Kepolisian telah memeriksa 12 orang, serta beberapa alat bukti. Truno juga menjelaskan, bahwa telah mendapati nomor kendaraan yang digunakan pelaku.

"Kami sudah memeriksa 12 orang. Beberapa alat bukti teknis ini masih uji labfor, laboratorium forensik. Jadi beberapa hal yang ditemukan di TKP seperti barang bukti kembang api yang dilemparkan, itu masih diuji. Kemudian juga mengecek identitas kendaraan yang digunakan pelaku," pungkasnya.

Sebelumnya, dari hasil CCTV, pelaku sempat melihat situasi di sekitar sebelum melancarkan aksinya.

Setelah dirasa aman, seorang pelaku turun dari sepeda motor dan melemparkan petasan ke rumah Bupati Kediri.

Ciri-ciri pelaku dalam rekaman pengawas itu berbadan gempal melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi.

Sementara, satu pelaku berbadan kurus menunggu di atas motor Vario tanpa pelat nomor polisi. Usai melancarkan aksinya, kedua pelaku pergi ke arah barat.

Di dalam garasi rumah Bupati Kediri terdapat 10 kendaraan berjajar berhadapan. 10 mobil tersebut terdiri dari berbagai jenis dan merek.

Salah satunya rusak akibat ledakan petasan, yakni Toyota Fortuner. SUV tersebut mengalami kerusakan pada bagian depan akibat ledakan petasan.[]

Berita terkait
Kreativitas Disabilitas Kediri di Tengah Pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah disabilitas di Kota Kediri menyibukkan diri dengan bermusik disaat kerjaan memijat sepi.
Kereta Api Seruduk Mobil di Kediri, 3 Orang Tewas
Kecelakaan antara kereta api dengan mobil terjadi diduga pengendara mobil mengalami gangguan pendengaran sehingga tidak mendengar ada KA melintas.
Ciri-ciri Pelaku Teror Petasan Rumah Bupati Kediri
Polres Kediri masih melakukan penyelidikan dua orang pelaku teror di rumah pribadi Bupati Kediri. Polisi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.