Pola Komunikasi Satgas Covid-19 Dicap Banyak Misinformasi

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengkritik pola komunikasi Satgas Covid-19 kerap misinformasi.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020. Pemerintah resmi menunjuk Wiku Adisasmito menjadi juru bicara pemerintah menggantikan Achmad Yurianto. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengkritik pola komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kerap misinformasi. 

Baginya, komunikasi yang selama ini dibangun dan disampaikan Satgas tak bisa dipahami secara baik oleh masyarakat.

Memang Satgas Covid-19 selama ini lemah dalam berkomunikasi.

Ia menilai, Satgas selama ini hanya bersifat menyampaikan tanpa memerdulikan pemahaman masyarakat. Khususnya, kata dia, pemahaman bagi masyarakat kalangan golongan bawah.

Baca juga: Pengamat ke Satgas Covid-19: Tak Perlu Bicara Angka lah!

"Kalau saya melihat Satgas Covid-19 tidak hanya buruk, bukan hanya enggak sampai, malah banyak misinformasi. Jadi malah yang terjadi itu publik itu jadi bingung, karena apa yang disampaikan Satgas itu sering kali hanya bisa dipahami oleh mereka-mereka yang memahaminya saja," kata Trubus saat dihubungi Tagar, Rabu, 28 Oktober 2020.

"Sementara masyarakat DKI Jakarta ini kan ada yang tinggal di kampung-kampung, ada yang di kampung kumuh, kampung bantaran sungai, dan kampung pinggiran rel," ucapnya menambahkan.

Ia menekankan, seharusnya Satgas perlu mendalami dan memahami karakter komponen masyarakat yang beraneka ragam.

"Dan itu berbeda-beda, karakternya ini. Memang Satgas Covid-19 selama ini lemah dalam berkomunikasi," tuturnya.

Masih terkait kinerja Satgas Covid-19, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai hingga saat ini Satgas Penanganan Covid-19 belum memerlihatkan hasil kinerja maksimal.

Baca juga: Pengamat Nilai Pola Komunikasi Satgas Covid-19 Buruk

"Sudah kerja keras. Tapi tak kelihatan hasilnya. Hasilnya masih mengecewakan. Karena koordinasi dan komunikasi publiknya buruk," ucap Ujang saat dihubungi Tagar, Jumat, 23 Oktober 2020.

Menghadapi situasi pandemi, Ujang menyebut Satgas terlihat tak mampu mengantisipasi penyebaran virus corona di tengah masyarakat luas.

"Bahkan pasca ketok palu UU Cipta Kerja di DPR yang memunculkan demonstrasi besar-besaran di berbagai daerah. Membuat Satgas juga kebingungan. Karena tak bisa mengendalikan covid-19 di masyarakat," ujar Ujang. []

Berita terkait
Satgas Minta Pemda Jangan Lengah Terhadap Peta Zonasi
Berdasarkan peta zonasi risiko klaster baru virus corona di pekan ini, menunjukkan perkembangan signifikan pada zona merah atau risiko tinggi.
Satgas Wanti-wanti Ada Klaster Baru Momen Libur Panjang
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, harus waspadai klaster corona momen libur panjang.
Pengamat: Satgas Covid-19 Pusat Jangan Hanya Jadi Supervisi
Adib Miftahul menyinggung kinerja tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang dikomandoi oleh Doni Monardo.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina