Jepara - Warga Dukuh Sonder, Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah dikejutkan dengan tumbangnya pohon winong tua berusia ratusan tahun. Pohon itu roboh menimpa bangunan petilasan Ratu Kalinyamat yang ada di dukuh tersebut.
Menurut penuturan warga, pohon berdiameter 1,5 meter ini tiba-tiba saja ambruk. Bukan karena terpaan angin kencang maupun hujan.
"Hujannya tadi malam. Paginya terang, tidak ada angin atau hujan," tegas Kepala Desa Tulakan, Budi Sutrisno, Rabu, 17 Februari 2021.
Pohon winong terletak di persis di samping petilasan Ratu Kalinyamat. Batang pohon yang ambruk menimpa bangunan petilasan tersebut. Atap dan tembok musala, toilet dan aula di area petilasan mengalami kerusakan.
Beruntung saat pohon itu ambruk tidak ada orang di dalam petilasan, sehingga tidak menelan korban jiwa. "Kejadiannya tadi jam 06.00 WIB. Untung tidak ada orang di sana," ujarnya.
Padahal, lanjut Budi, setengah jam sebelumnya, seorang petugas kebersihan sedang membersihkan ruang petilasan. Tak berselang lama setelah petugas kebersihan keluar, pohon itu ambruk.
Budi menyebut, pohon tersebut merupakan tempat peristirahatan Ratu Kalinyamat saat menjalani tapa wuda (bertapa tanpa busana). Pohon itu merupakan satu-satunya yang terbesar di area petilasan yang berlokasi di RT 01 RW 10 Dukuh Sonder.
Baca juga:
- 56 Titik Pohon Tumbang di Bantul Akibat Hujan Deras
- Pria di Kulon Progo Tewas Terjatuh saat Manjat Pohon Kelapa
- Kondisi Sopir Mobil Tabrak Pohon Besar di Ring Road Sleman
Saat ini, pemerintah desa belum berani berbuat banyak menyikapi kejadian ini. Pihaknya lebih memilih menunggu intruksi dari Bupati Jepara untuk menentukan pilihan, apakah pohon itu akan ditebang atau dibiarkan.
Sebab, menurut Budi, pohon winong tersebut merupakan bagian dari cagar alam yang dilindungi. ”Karena itu situs bersejarah, kami tidak berani asal membersihkan,” imbuh dia. []