Ruteng - Perhimpunan Mahahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Ruteng Santu Agustinus meminta penyelenggara baik KPUD maupun Bawaslu Manggarai untuk netral dalam pelaksanaan Pilkada 2020.
Ketua Presidium PMKRI cabang Ruteng Hendrikus Mandela mengatakan, untuk mendorong terwujudnya Pilkada damai dan berlangsungnya kontestasi pemilukada yang demokratis (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil) sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang.
Kami kembali meriakan seruan-seruan moral untuk mendorong terwujudnya pemilukada yang damai dan demokratis.
"Bekerja secara professional dan netral, artinya penyelenggara pemilu sebagai lembaga independen tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan tertentu dalam menyukseskan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang," katanya kepada Tagar, Minggu 18 Oktober 2020.
Selain itu PMKRI Ruteng juga minta KPU dan Bawaslu untuk melayani masyarakat, kandidat, dan partai politik dengan baik juga meningkatkan partisipasi pemilih, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
"Menindak tegas Paslon yang melanggar protol kesehatan Covid-19. Memproses secara hukum bagi pihak yang melanggar Undang-Undang dalam kontestasi Pilkada 2020," katanya.
PMKRI cabang Ruteng dorong pemilukada yang damai dan demokratis di tahun 2020. Apalagi, kontestasi Pilkada 2020 di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat semakin dekat.
"Sebagai bagian dari bangsa ini, kami kembali meriakan seruan-seruan moral untuk mendorong terwujudnya pemilukada yang damai dan demokratis," harapnya.
Mandela juga mengatakan bahwa untuk menjamin berlangsungnya pemilukada 2020 yang damai dan demokratis maka dibutuhkan kerja sama antar semua pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam kontestasi pemilukada 2020.
Oleh karena itu, selain penyelenggara, sasaran seruan moral dari PMKRI cabang Ruteng adalah masyarakat pemilih dan kandidat.
"Pemilukada yang damai dan demokratis akan tercapai manakala semua pihak bekerja sama dan kemudian berkomitmen untuk menghindari kecurangan dan tidak saling memprovakasi sehingga terjadinya permusuhan,"kata Mandela. []