PMI Jember Juga Tertipu Calon Pembeli Rumah Ashanty

Ketua PMI Jember mengatakan Haduri dan istrinya pernah menjanjikan donasi sebesar Rp 16 miliar. Sayangnya donasi tersebut tak terealisasi.
Sultan Jember Haduri Wijaya bin H. Mustofa dan Rita Hapsari Ningtyas saat menyerahkan donasi secara simbolis kepada PMI Jember. (Foto: PMI Jember/Tagar/Hermawan)

Jember - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember angkat bicara soal status penyanyi Ashanty tentang penipuan pemberian donasi sebesar Rp 16 miliar oleh pasangan suami istri Haduri Wijaya bin H. Mustofa dan Rita Hapsari Ningtyas. Nama Haduri ramai dijuluki sebagai sosok ‘Sultan dari Jember’ setelah sempat akan membeli rumah penyanyi Ashanty di Cinere, Jakarta senilai Rp 35 miliar tanpa ditawar.

Ketua PMI Jember EA Zaenal Marzuki mengatakan sempat ada beberapa kali pertemuan dengan Haduri Wijaya, puncaknya kata Zaenal yaitu, pada saat pertemuan tanggal 6 Desember 2019 lalu. Bahkan dalam pertemuan tersebut hadir Bupati Jember dr Faidah dan Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo. 

Pada saat itu Haduri dan istrinya berinisiatif sendiri datang ke Markas PMI Jember dengan didampingi asisten dan sopir mengendarai mobil Xenia.

Bualan Haduri itu, kata Zaenal, bermula dari kunjungan dia lakukan pada pertengahan Oktober 2019 ke markas PMI Jember.

Baca juga:

Pada saat itu, Haduri mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua dan memiliki 300 hotel berbintang di berbagai negara. Selain Haduri juga berencana membangun hotel mewah di Jember. 

“Pada saat itu Haduri dan istrinya berinisiatif sendiri datang ke Markas PMI Jember dengan didampingi asisten dan sopir mengendarai mobil Xenia. Haduri mengaku tertarik dengan kiprah PMI setelah membaca tentang berita dari media massa,” ujar Zaenal Marjuki kepada Tagar, Sabtu, 18 Juli 2020.

Setelah pertemuan itu, Haduri lalu berkomunikasi intensif dengan dirinya melalui sambungan telepon maupun WhatsApp. Haduri mengaku mempunyai keinginan untuk menyerahkan bantuan dana sebesar Rp16 miliar untuk pengembangan organisasi dan rencana pembangunan rumah sakit emergency PMI Jember.

Sumbangan tersebut kemudian diberikan secara simbolis pada acara ulang tahun PMI yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha Rumah Dinas Bupati Jember pada 6 Desember 2019. Kepada PMI Jember Haduri menyerahkan donasi sebesar Rp 16 miliar. 

Lalu kepada PMI Jawa Timur, Haduri menyerahkan donasi sebesar Rp 200 miliar. Selain itu Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo juga ikut hadir menerima donasi secara simbolis tersebut. Berita penyerahan donasi itu kemudian diliput berbagai media dan viral.

“Selain menyerahkan secara simbolis, Pak Haduri dan istrinya juga menjadi tamu istimewa dalam upacara Peringatan Hari Sukarelawan PMI tingkat Jawa Timur. pada hari Sabtu 7 Desember 2019. Mereka terlihat gembira melihat rangkaian peragaan tanggap darurat hingga parade sukarelawan PMI Kabupaten Jember,” kata Zaenal.

Akan tetapi dari serangkaian cerita tersebut, PMI Jember tidak menyangka jika pasangan suami-istri itu melakukan pembohongan publik. Setelah diberitakan, donasi dari Haduri dan Rita, hanya sebatas pada donasi seremonial saja pada Desember 2019 lalu. 

“Karena ternyata hingga saat ini bantuan donasi tersebut tidak pernah terealisasi,” kata Zaenal. [] (PEN)

Berita terkait
Pembunuhan di Jember: Anak Divonis 20, Ibu 10 Tahun
Anak dan ibu di Jember kompak melakukan pembunuhan. Keduanya divonis 20 dan 10 tahun penjara. Terbukti membunuh Suroso, ayah dan istri dua pelaku.
Ruko dan Rumah Makan Jadi SKD PPDB SMA di Jember
Manipulasi data terkait SKD di sistem zonasi PPDB SMA di Jember masif terjadi. Ada ruko, rumah makan dan kos digunakan sebagai alamat SKD.
Alasan BPK Sebut Tranparansi Keuangan Jember Buruk
Badan Pemeriksa Keuangan menilai Pemerintan Kabupaten Jember tidak ada transparansi dan akuntabilitas terkait laporan keuangan.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.