PLN Kucurkan Rp 20,8 Miliar Terangi 18 Desa Terpencil di NTT

PT Perusahaan Listrik Negara PLN (Persero) bergerak cepat melistriki 18 desa 3T di Nusa Tenggara Timur melalui program listrik desa.
Komitmen PLN terangi 18 desa terpencil di NTT. (Foto: Tagar/Dok PLN)

Jakarta - Setelah bencana badai siklon tropis seroja pada April 2021, PT Perusahaan Listrik Negara PLN (Persero) bergerak cepat melistriki 18 desa terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program listrik desa. Dengan total investasi Rp 20,8 miliar, sekitar 742 warga di 18 desa tersebut telah menikmati listrik.

PLN menginvestasikan Rp 28 juta untuk melistriki tiap warga di desa tersebut. Tingginya biaya investasi disebabkan lokasi 18 desa yang terisolir.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko menyatakan, pencapaian ini merupakan bentuk komitmen PLN untuk melistriki desa 3T demi mewujudkan energi berkeadilan hingga ke pelosok negeri.

“Sesudah pemulihan pasca bencana, PLN kebut melistriki desa-desa dari April hingga pertengahan Juni 2021 telah berhasil melistriki 18 desa tersebar di NTT," ujar Jatmiko.


Kami berharap dukungan pemerintah daerah khususnya pada kemudahan perizinan pembangunan serta saat penarikan kabel dan penentuan lokasi gardu dapat berjalan dengan lancar.


PLNKomitmen PLN untuk melistriki desa 3T demi mewujudkan energi berkeadilan. (Foto: Tagar/Dok PLN)

Adapun 18 desa sudah menikmati listrik tersebut tersebar di Pulau Flores yaitu Desa Boafeo, Desa Wologai, Desa Focoloderawe, Desa Nagerawe, di Sumba ada Desa Bolora, di Kalabahi ada Desa Welai Selatan, Desa Tominuku, Desa Fuisama, Desa Malaipea.

Kemudian di Kabupaten Sabu, ada Desa Tada, Desa Bebae, Desa Loborui, Desa Waduwalla, Desa Eikare, Desa Raerobo, Desa Daiano, Desa Matei, dan di Kabupaten TTS, Desa Kaeneno.

Untuk melistriki ke 18 desa tersebut, lanjut Jatmiko, PLN membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 62,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 46,09 kms, 18 Gardu dengan kapasitas 900 kVA.

Saat ini, rasio elektrifikasi untuk wilayah NTT mencapai 88,37 persen per Mei 2021 dan rasio desa Berlistrik telah mencapai 96,21 persen per Mei 2021.

Sementara itu, Jatmiko juga mengatakan bahwa program listrik desa ini membutuhkan sinergi dan kerja ekstra, terutama dalam hal pengangkutan tiang ke lokasi karena medan yang cukup sulit. Sebagian material itu dibawa secara manual dibantu warga desa setempat.

"Kami ucapkan terima kasih kepada warga yang sudah dengan sukarela membantu kami," ucapnya.

Jatmiko juga mengapresiasi dukungan pemda dalam mempercepat penyaluran listrik ke desa-desa terpencil yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami berharap dukungan pemerintah daerah khususnya pada kemudahan perizinan pembangunan serta saat penarikan kabel dan penentuan lokasi gardu dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.

Mewakili masyarakat, Camat Alor Tengah Utara, Sabdi Makanlehi bersyukur atas mengalirnya listrik di wilayahnya. Penantian panjang puluhan tahun, akhirnya berbuah manis.

“Akhirnya setelah proses yang panjang, masyarakat di sini bisa menikmati listrik dan berharap bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga lebih meningkatkan roda ekonomi masyarakat,” katanya.

PLN akan terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke daerah-daerah yang belum mendapatkan aliran listrik PLN melalui program listrik desa. Diharapkan Kehadiran listrik desa bisa membuat warga lebih produktif, menggerakkan perekonomian sehingga kesejahteraan warga desa kian meningkat. []

Berita terkait
Strategi PLN Amankan Listrik Blok Rokan Jaga Produksi Migas
Bob Saril, mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik dan uap untuk mendukung pengoperasian Blok Rokan.
Solusi PLN Atasi Masalah Sampah di Surakarta
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Irwansyah Putra, mengatakan pembelian ini bentuk dukungan PLN mengatasi permasalahan sampah.
PUPR: PLBN Terpadu Dongkrak Ekonomi di Perbatasan RI
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan PLBN Terpadu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.