PKS ke Jokowi Soal Corona: Peneliti Harvard Terbukti

Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati sentil Pemerintah Jokowi soal virus corona yang sempat disebutkan peneliti Harvard.
Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (Foto: Dok PKS Cibitung, Kab Bekasi.)

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menyampaikan keprihatinannya terkait virus corona yang telah masuk ke Indonesia. Dia mengatakan agar hasil penelitian Harvard dan sejenisnya terkait dugaan virus Covid-19 di Tanah Air menjadi pembelajaran bagi pemerintah Joko Widodo (Jokowi).

Dugaaan negara-negara lain dan peneliti Harvard akhirnya terbukti hari ini.

"Turut prihatin atas masuknya Indonesia menjadi negara positif Covid-19. Dugaaan negara-negara lain dan peneliti Harvard akhirnya terbukti hari ini. Semoga menjadi pelajaran bagi pemerintah," kata Kurniasih lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa, 3 Maret 2020.

Jokowi mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus corona di Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Penularan diduga berasal dari interaksi dengan warga negara asing (WNA) asal Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.

Dia menyarankan pemerintah mengecek siapa saja orang-orang yang pernah berinteraksi dengan dua warga Depok yang kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Suroso Jakarta Utara tersebut.

"Dilakukan tracking terhadap orang-orang atau pihak kedua yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien dan orang pihak ketiga yang pernah berinteraksi dengan pihak kedua dan seterusnya," ujar dia.

Tindakan itu, kata dia, untuk mencegah penyebaran virus terhadap orang-rang yang diduga terinfeksi virus corona. Kurniasih berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan menangani serius pasien yang diobservasi, diduga, hingga telah terinfeksi corona. Kemenkes, kata dia, wajib melakukannya dalam prosedur kesehatan internasional.

"Penanganan serius terhadap dua pasien untuk bisa disembuhkan. Melakukan penanganan pasien, RS, tim medis dan semua yang pernah kontak dengan pasien, sesuai SOP WHO," ujarnya.

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini juga mendorong pemerintah aktif dan transparan untuk memberikan perkembangan terkini dua warga Depok dan warga negara Indonesia lainnya yang dirawat terkait virus corona.

Kepada mereka yang khawatir akan terjangkit virus dari Kota Wuhan, China ini, Kurniasih meminta agar pemerintah membuka pemeriksaan gratis kepada masyarakat di rumah sakit.

"Menginformasikan update berkala tentang perkembangan dia pasien dan jaringannya secara transparan. Menenangkan masyarakat setempat dengan kegiatan layanan kesehatan seperti pemeriksaan dini secara gratis kepada masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pesta dansa bersama warga negara asing (WNA) asal Jepang menjadi pemicu awal warga Depok terinfeksi virus corona. Pesta tersebut digelar di Club Paloma, Kemang, Jakarta Selatan.

"Saya kalau wilayah enggak tahu. Tapi, itu namanya Club Paloma. Ini baru di tracking sama Dinas Kesehatan," kata Terawan usai melihat dua warga Depok yang diisolasi di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara pada Senin, 2 Maret 2020. []

Berita terkait
Demokrat Tekan Jokowi Terbuka Kemampuan Uji Corona
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta Pemerintah Jokowi segera memberikan keterangan secara terbuka terkait tudingan PM Australia.
PKS Meminta Pemerintah Tak Timbulkan Kepanikan
Fraksi PKS meminta pemerintah tidak menimbulkan kepanikan yang berlebihan terkait penyebaran virus Corona.
Jokowi Ancam Penimbun Masker Usai 2 WNI Kena Corona
Presiden Jokowi mengancam penimbun masker di tengah kondisi pencegahan wabah virus corona di Tanah Air.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)