PKS Jatim Utamakan Kader Maju di Pilkada Surabaya

DPW PKS Jatim tak ingin terpengaruh setelah lima parpol memilih merapat mendukung bakal cawalkot Surabaya Machfud Arifin.
Sekretaris DPW PKS Jawa Timur, Lilik Hendarwati. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur mengutakan mendorong kader untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya. PKS pun tak terpengaruh dengan keputusan lima parpol yang sudah menentukan arah dukungan ke bakal cawalkot Surabaya Machfud Arifin. 

Sekretaris DPW PKS Jatim, Lilik Hendarwati mengatakan, hingga saat ini DPW PKS Jatim belum menentukan arah koalisi dengan partai lain untuk Pilkada Surabaya. DPW memperkirakan keputusan mengusung bakal calon akan diambil pada Maret 2020.

Kita yakin dinamika politik masih berkembang, kan belum pendaftaran ke KPU.

Menurut Lilik, dinamika politik masih terus berkembang karena pendaftaran bakal calon ke KPU masih lama, yakni April 2020. Apalagi lima parpol tersebut belum rekomendasi resmi dari DPP, melainkan masih tingkat DPD.

“Kita yakin dinamika politik masih berkembang, kan belum pendaftaran ke KPU. Apalagi mereka ada yang belum rekomendasi dari DPP, masih tingkat DPD,” tutur Lilik, di Surabaya, Selasa 28 Januari 2020.

Anggota DPRD Jatim itu menegaskan, peluang PKS untuk bergabung ke Machfud Arifin masih terbuka lebar. Namun kepastian untuk berkoalisi dengan parpol lain belum final. Mengingat masih ada parpol yang belum menentukan koalisi, yakni Partai Golkar dengan 5 kursi, PSI 4 kursi, dan NasDem 3 kursi.

“Belum ada kabar, belum memutuskan apakah bergabung Golkar atau tidak. Jadi masih terus ada dinamisasi. Kita cari yang terbaik. Semuanya mungkin bergabung,” paparnya.

Lilik mengungkapkan PKS memprioritaskan ada kader yang dapat diusung. Baik menjadi calon wali kota, atau calon wakil wali kota. PKS sendiri sudah memunculkan lima nama yang dapat diusung, yakni Reni Astuti, Sigit Sosiantomo, Ahmad Jabir, Ahmad Zakaria dan Ahmad Suyanto.

“Kelimanya masih bisa menunjukkan eksistensinya. Mana kira-kira yang pantas sebagai kader yang diusung. Bisa wali kota dan wakil,” tambahnya.

Dukungan sejumlah partai politik terhadap pencalonan Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin maju di Pilwali Kota Surabaya 2020, nampaknya bukan isapan jempol belaka. Bahkan partai-partai yang sudah menyatakan dukungan resmi langsung menggerakkan mesin politiknya untuk mensosialisaikan dukungan tersebut ke masyarakat.

Sementara Ketua DPW PPP Jatim, Musyaffa’ Noer menegaskan, seluruh kadernya telah diminta untuk all out memenangkan Machfud Arifin di Pilkada Surabaya. Bahkan Musyafa’ akan memimpin langsung mesin kader dan simpatisan partai.

“Saya akan turun langsung memimpin kader dan simpatisan PPP di Surabaya untuk memenangkan Pak Machfud Arifin di Pilwali Surabaya,” ujar Musyaffa.

Meski PPP di DPRD Surabaya hanya memiliki satu kursi, tataran akar rumput kader dan simpatisan partai ada puluhan ribu yang siap memenangkan Pak Machfud Arifin.

“Keputusan PPP mendukung Machfud Arifin sebagai Cawali Kota Surabaya itu dengan pertimbangan matang dan diyakini akal menang,” tuturnya.

Musyafa’ menilai Machfud Arifin selama berkarir di kepolisian memiliki segudang pengalaman, sehingga mempunyai modal yang layak untuk memimpin Kota Surabaya lima tahun kedepan meneruskan keberhasilan Ibu Tri Rismahrini.

“Dukungan dari berbagai partai politik kepada Machfud Arifin itu paling tidak menjadi bukti bahwa suksesor Tri Rismaharini yang tepat adalah Pak Machfud," ucapnya. []

Berita terkait
Polda Bali Bongkar Sindikat Perdagangan Orang
Polda Bali mengamankan tiga orang dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) karena mempekerjakan anak di bawah umur di sebuah kafe di Bali.
Rudapaksa Santri, Ustaz di Kediri Diamankan Polisi
Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono mengungkapkan NN merupakan pendiri dan juga Ketua salah satu pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Arteria Dahlan Dukung Polisi Periksa Mulan Jameela
Politisi PDIP itu mendukung Polda Jatim pemanggilan pemeriksaan sebagai saksi anggota DPR RI Mulan Jameela untuk penyidikan kasus MeMiles.