Pilpres AS: Joe Biden Sementara Unggul dari Donald Trump

Perhitungan suara Pilpres AS yang berlangsung 3 November 2020 terus menunjukkan perolehan yang menambah jumlah suara electoral bagi Biden
Perolehan suara elektoral Biden dan Trump sampai 5 November 2020 pukul 05.30 WIB (Sumber: dw.com/id).

Jakarta – Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menang di sejumlah negara bagian, sementara warga Amerika dengan cemas menunggu hasil pemungutan suara yang tersisa untuk menentukan siapa yang bakal memerintah dari Gedung Putih untuk masa jabatan empat tahun, mulai Januari mendatang.

Penghitungan kertas suara berlanjut di berbagai penjuru Amerika. Trump menang antara lain di Ohio dan Texas serta Kentucky, di mana pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell dari Partai Republik juga terpilih kembali. Biden menang antara lain di California, Illinois, Virginia dan negara bagian asalnya, Delaware.

Dalam beberapa jam dan kemungkinan beberapa hari mendatang, perhatian besar akan dicurahkan pada penghitungan suara di Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, negara bagian-negara bagian yang membantu Trump meraih kemenangan dalam pemilu 2016 dan muncul kembali sebagai daerah pemilihan yang sangat diperebutkan pada tahun 2020.

Pennsylvania adalah satu dari beberapa negara bagian yang diperkirakan akan memerlukan waktu tambahan untuk menghitung kertas suara yang membanjir dari para pemilih yang memutuskan untuk tidak datang langsung ke TPS pada masa pandemi virus corona.

Kedua kandidat sama-sama menyatakan optimisme mereka pada Rabu, 4 November 2020, pagi waktu setempat.

kolase donaldKolase Donald Trump di Pennsylvania dan Joe Biden di Michigan, 31 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Biden mengatakan kepada para pendukungnya di Delaware, “Kita yakin kita berada di jalur untuk menang dalam pemilu ini.” Ia juga mendesak pemilih untuk bersabar sementara kertas suara dihitung.

Trump berbicara di Gedung Putih beberapa jam kemudian. Ia melangkah lebih jauh, dengan mengatakan, “Kita akan menangkan ini, dan sepengetahuan saya, kita telah menang.”

Presiden juga terus menyatakan keberatannya terhadap negara bagian-negara bagian yang menghitung kertas suara mereka setelah Hari Pemilihan – sesuatu yang biasa terjadi dalam pemilu nasional sebelumnya. Tanpa merinci target gugatan hukumnya, Trump mengatakan, “Kita akan membawa ini ke Mahkamah Agung.”

Biden mengemukakan dalam pernyataannya, “Bukan posisi saya atau Donald Trump untuk menyatakan siapa yang menang dalam pemilu ini. Itu adalah keputusan rakyat Amerika.”

Selain memilih presiden, rakyat juga memilih para legislator AS serta para pejabat di tingkat negara bagian dan lokal. Puluhan juta kertas suara yang diberikan pada hari Selasa merupakan tambahan lebih dari 100 juta kertas suara yang tercatat pada pekan-pekan pemberian suara awal. Partisipasi pemilih diperkirakan memecahkan rekor meskipun ada gangguan akibat pandemi virus corona.

Trump mengincar masa jabatan ke-dua. Selama empat dekade terakhir, hanya dua Presiden AS yang kalah dalam upaya untuk terpilih kembali.

Ini adalah upaya ketiga Biden untuk meraih jabatan presiden. Ia gagal meraih nominasi calon presiden dari partai Demokrat pada tahun 1988 dan 2008. (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tiga Skenario Hasil Pilpres Amerika Serikat Tahun 2020
Tiga skenario hasil Pilpres AS 2020 yitu kemenangan mulus Biden hingga keunggulan mengejutkan Trump yang bisa terjadi
Pemilih Pilpres Amerika Serikat Tunggu Penghitungan Suara
Pemilih pada Pilpres AS 3 November 2020 diminta bersabar menunggu hasil pemilihan setelah ada laporan presiden bisa bergegas mengklaim kemenangan
Pilpres Amerika Serikat Demokrasi Tak Langsung dan Misoginis
Hari ini, 3 November 2020, rakyat Amerika Serikat akan memilih kandidat presiden antara Trump atau Biden yang sebenarnya bukan pemilihan langsung
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.