Pilkada Bantul Selesai, Begini Evaluasi Bawaslu dan Pesannya

Coblosan Pilkada telah selesai. Bawaslu Bantul, Yogyakarta melakukan evaluasi pelaksanaan dan pesannya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul Harlina. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Bantul - Penyelenggaraan Pilkada Bantul 2020 telah selesai. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bantul melakukan evaluasi sementara mengenai pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Projotamansari tersebut. Begini evaluasinya.

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Bantul memastikan adanya penurunan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada digelar Rabu, 9 Desember 2020 lalu. Salah satu faktor yang mengakibatkan penurunan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya karena adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga:

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bantul, Harlina mengatakan Bawaslu Kabupaten Bantul telah melakukan pemantauan di beberapa tempat terdapat beberapa catatan. Dari hasil pantauan Bawaslu Kabupaten Bantul ada beberapa masyarakat yang enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS), akibat proses pemungutan suara kali ini lebih ribet dengan adanya penerapan protokol kesehatan.

“Beberapa warga enggan datang ke TPS karena untuk proses pemungutan suara pada Pilakada 2020 kali ini karena takut dengan adanya pandemi Covid-19,” jelas Harlina, Jumat, 11 Desember 2020.

Beberapa masyarakat enggan datang ke TPS dari pada harus mencoblos dengan memakai sarung tangan, membawa pulpen sendiri dari rumah dan sebagainya. Hal seperti ini terjadi di beberapa TPS yang ada di kawasan Kapanewon Bambanglipuro.

Beberapa warga enggan datang ke TPS karena untuk proses pemungutan suara pada Pilakada 2020 kali ini karena takut dengan adanya pandemi Covid-19.

Pantauan lain yang menunjukkan adanya pengurangan partisipasi pada Pilkada Bupati Bantul ini di tempat pemungutan suara (TPS) di Shelter Sewon tempat isolasi pasien positif Covid-19. Di tempat tersebut terlihat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tidak berani mendekat ke pasien yang diisolasi sehingga tidak ada yang menggunakan hak pilihnya. “Mengetahui hal tersebut kami memaklumi keputusan masyarakat, karena kesehatan adalah yang terpenting,” jelas Harlina.

Baca Juga:

Saat ini Bawaslu Kabupaten Bantul melakukan pemantauan dan mengawal proses rekap suara di tingkat kecamatan. Tahapan ini harus dioptimalkan. Ketika terjadi kesalahan atau perselisihan hendaknya segera diselesaikan di tingkat itu juga jangan sampai perselisihan di tingkat kecamatan dipending penyelesaiannya hingga tingkat kabupaten. Hal ini menghambat proses selanjutnya.

Harlina berpesan kepada masyarakat untuk terus menghargai dan menghormati proses Pilkada. Dalam sebuah kompetisi selalu ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. "Setiap kompetisi pasti ada yang menang dan kalah jadi masyarakat harus bijak menyikapinya,” jelas Harlina. []

Berita terkait
Imbauan untuk Pemenang Pilkada 2020 di Bantul
Data KPU berdasarkan data foto formulir Model C yang dikirim KPPS ke Sirekap, paslon 01 sementara meraih suara lebih banyak. Berikut imbauannya.
Pilkada Bantul, Halim Unggul di TPS Tempat Suharsono Nyoblos
Calon bupati Suharsono kalah di TPS tempatnya nyoblos Pilkada Bantul. Halim menang cukup telak di TPS ini.
Hasil Sementara Pilkada Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
Berikut hasil sementara quick count Pilkada Sleman, Bantul dan Gunungkidul berdasarkan foto formulir Model C yang dikirim KPPS melalui Sirekap.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja