Jakarta - Potongan video Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan Baras yang membicarakan rencana alumni Gerakan 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2020 mendatang, beredar di media sosial Twitter.
Dalam video tersebut Babe Haikal, sapaannya, mengingatkan bahwa pihaknya bersikeras melanjutkan agenda tahunan itu. Bedanya, reuni PA 212 tahun ini bakal dihadiri pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Tapi karena bapak sudah putuskan bikin Pilkada, kita bikin reuni, bahkan lebih gede dari Pilkada bapak.
Babe Haikal pun menegaskan, reuni 212 mesti digelar di tengah pandemi Covid-19 lantaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 saja tetap berlanjut. Dia juga mengaku sempat bertemu dengan pejabat yang menanyakan kepadanya mengapa reuni 212 harus tetap dihelat.
Baca juga: PA 212 Bakal Ramaikan Monas Gelar Reuni 2 Desember 2020
"Yang nanya ini punya jabatan tinggi. Saya tanya, 'Bapak bikin Pilkada enggak?' 'Ada'. Kalau bapak bikin Pilkada, saya bikin reuni Pak. Kalau bapak menghargai enggak bikin Pilkada, kita juga menghargai enggak bikin reuni. Tapi karena bapak sudah putuskan bikin Pilkada, kita bikin reuni, bahkan lebih gede dari Pilkada bapak," kata Haikal Hassan dilihat dari akun Twitter @Aiek_Channel, Sabtu, 14 November 2020.
Sementara, anggota DPRD DKI Jakarta, Mujiyono menyarankan agar Reuni Akbar 212 oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak digelar tahun 2020 ini, karena pandemi Covid-19 belum teratasi.
"Gini, kondisi Covid-19 sekarang masih belum pulih. Peringatan 212 bisa digelar di tahun-tahun berikutnya, kalau Covid-19 sudah terkendali," kata Mujiyono di Jakarta, Kamis, 12 November 2020.
Baca juga: Legislator Jakarta Minta Reuni 212 Ditiadakan Tahun 2020
Sebaiknya, lanjut Mujiyono, peringatan 212 tahun ini dibuat kegiatan sosial perekonomian dibandingkan Reuni Akbar yang bisa mengumpulkan massa banyak di tengah masa pandemi Covid-19.
"Ini menjaga nama baik 212," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Mujiyono berpendapat, aksi PA 212 selama ini diketahui berjalan damai dan tertib, karenanya jangan sampai acara Reuni Akbar tahun ini berpotensi kacau karena digelar di tengah wabah Covid-19.
"Bila digelar menimbulkan klaster Covid-19 dikhawatirkan dapat dicap buruk warga. Jangan sampai di kegiatan berikutnya acara nanti berpotensi dikacaukan," tuturnya. []