TAGAR.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, menyampaikan pidato di hari terakhir konferensi internasional Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) atau konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif di Nusa Dua Bali, Rabu, 5 Juli 2023.
Berikut adalah pidato lengkap Presiden Jokowi di konferensi ILLC Prakerja di Bali yang diikuti perwakilan lebih dari 40 negara:
"Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Bapak ibu dan saudara-saudara yang saya hormati, para peserta Inclusive Lifelong Learning Conference yang saya banggakan.
Kita sepakat bahwa belajar tidaklah mengenal waktu, tidak mengenal batas usia, dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Untuk itu lifelong learning adalah realita bukan lagi sekadar narasi atau aspirasi.
Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapa pun tanpa ada batasan.
Pembelajaran sepanjang hayat menjadi penting karena dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.
Tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana komposisi usia penduduk produktif menjadi berjumlah sangat besar. Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang tapi ini juga bisa menjadi bencana jika kita tidak bisa mengelolanya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, kami menginisiasi program pelatihan Prakerja yang memanfaatkan keunggulan teknologi. Solusi percepatan peningkatan keahlian merupakan pembelajaran sepanjang hayat karena dapat diikuti oleh siapa pun tanpa ada batasan
Hadirin yang saya hormati,
dalam mengelola bonus demografi tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.
Dibutuhkan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan juga masyarakat.
Agar terjadi percepatan bahkan lompatan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia,
kita juga harus bisa meyakinkan anak-anak muda khususnya Gen-Z dan Gen-Alfa untuk menjadi a lifelong learner, menjadi pembelajar seumur hidup agar kualitas hidupnya semakin baik dan menjadi motor penggerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara.
Saya rasa itu yang mau saya sampaikan."
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. []
Kilas Balik Program Kartu Prakerja
Program Kartu Prakerja diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing angkatan kerja di Indonesia. Ada beberapa alasan utama yang mendasari gagasan ini:
1. Pengentasan Pengangguran
Salah satu alasan utama di balik program Kartu Prakerja adalah untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mengalami pengangguran atau bekerja di sektor informal untuk mendapatkan keterampilan baru yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
2. Meningkatkan Daya Saing
Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, keterampilan yang relevan dengan pasar kerja sangat penting. Program Kartu Prakerja bertujuan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia dengan memberikan akses pelatihan dan pendidikan yang berkualitas sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
3. Mendorong Kewirausahaan
Program ini juga memberikan pelatihan kewirausahaan kepada peserta, dengan harapan dapat mendorong masyarakat untuk menjadi pengusaha dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan meningkatnya jumlah wirausaha di Indonesia, diharapkan akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Peningkatan Keterampilan
Kartu Prakerja memberikan akses ke berbagai program pelatihan dan pendidikan bagi pesertanya. Hal ini membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam berbagai bidang, seperti teknologi informasi, keahlian digital, keterampilan manajerial, dan lain sebagainya. Dengan memiliki keterampilan yang relevan, peserta diharapkan memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau meningkatkan pendapatan mereka.
5. Pemerataan Kesempatan
Program ini juga bertujuan untuk mendorong pemerataan kesempatan akses pendidikan dan pelatihan. Kartu Prakerja memberikan kesempatan kepada masyarakat dari berbagai latar belakang, termasuk yang berasal dari daerah terpencil atau ekonomi lemah, untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang sama dengan yang tersedia di kota-kota besar. Dengan demikian, program ini berupaya mengurangi kesenjangan pendidikan dan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia.
Dengan meluncurkan program Kartu Prakerja, Presiden Jokowi berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, baik dalam meningkatkan keterampilan individu maupun mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Program Kartu Prakerja dimulai pada tahun 2020 pada masa pandemi Covid-19, dan karena manfaatnya yang besar dirasakan langsung oleh masyarakat, program ini terus dilanjutkan setelah pandemi berakhir.
UNESCO mengapresiasi pelaksanaan program Kartu Prakerja di Indonesia dan mendorong negara-negara lain mencontoh desain besar program Kartu Prakerja di Indonesia.
Karena itulah kemudian digelar konferensi The Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) atau konferensi Pembelajaran Sepanjang Hidup Inklusif, 3-6 Juli 2023 di Bali, dihadiri perwakilan lebih dari 40 negara.
ILLC diselenggarakan pemerintah Indonesia melalui Prakerja dalam naungan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian bersama UNESCO Institute for Lifelong Learning (UIL). Konferensi ini bertujuan untuk membangun momentum dan memobilisasi pemerintah di seluruh dunia untuk mengimplementasikan Marrakesh Framework for Action (MFA) hasil International Conference on Adult Education ke-7 (CONFINTEA VII) di Maroko tahun lalu.
Ditunjuknya Indonesia sebagai pioner kampanye global #ImALifelongLearner semakin menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam agenda pembelajaran sepanjang hidup. Hal itu sejalan juga dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah diakselerasi melalui Program Kartu Prakerja. []