Pesan Sri Sultan HB X di Tengah Pandemi Covid-19

Sri Sultan HB X menyapa warga di tengah pandemi Corona dengan tajuk Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi, Selasa, 14 April 2020.
Sultan Menyapa bertajuk Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi, Selasa, 14 April 2020. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda) meluncurkan program Sultan Menyapa sebagai upaya memperkuat dan menindaklanjuti imbauan Covid-19 yang telah disampaikan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Program menyapa masyarakat ini disampaikan melalui agenda berbentuk pesan tertulis bertajuk #SultanMenyapa.

Agenda digelar setiap Selasa pukul 08.00 WIB dan akan dimulai Selasa, 14 Maret 2020. Pada edisi kali ini, Raja Keraton Yogyakarta ini menyapa rakyatnya dengan tajuk Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi. Makna dalam bahasa Indonesia kurang lebih yakni mengasah ketajaman akal-budi dan membasuh malapetaka bumi.

Berikut pesan Sri Sultan HB X:

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ajaran Sultan Agung itu bermakna mengasah ketajaman akaI-budi, membasuh malapetaka bumi. Relevansinya, kini kita harus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, bersamaan dengan melestarikan lingkungan, juga sifat-sifat serakah "3G"; golek menange dewe, golek butuhe dewe, golek benere dewe, saatnya dicuci habis.

Kini, adalah saat yang tepat untuk mawas diri, apakah kita cuma mementingkan diri sendiri ataukah migunani tumraping liyan? Islam mengajarkan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi sesama. Maka, eratkanlah kembali budaya gotong royong, tidak hanya di desa-desa tapi juga di kota-kota, tidak hanya pada tradisi sambatan seperti di desa, tapi juga wujudkanlah dalam mengatasi masalah bersama bangsa ini.

Sri Sultan Hamengku Buwono X

Humas Pemda DIY melalui akun twitter-nya menjelaskan, kalimat tadi menggambarkan keterkaitan antara kesejahteraan, ilmu pengetahuan sekaligus upaya menghargai alam serta lingkungan sekitar kita. Dalam kehidupannya, manusia tentu menginginkan kesejahteraan dan kesentosaan hidup, seperti yang tercermin dalam sesanti Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Karta Raharja.

Sebuah kesejahteraan hakiki, akan dapat diraih oleh manusia apabila mampu melewati segala coba dari Yang Maha Kuasa. Seperti halnya saat ini, ketika wabah virus Corona menjadi ujian bersama bagi manusia di seluruh dunia. Dapat dianggap sebagai sebuah pagebluk.

Di sini konsep Mangasah Mingising Budi dan Memasuh Malaning Bumi benar-benar dapat menjadi obat jiwa dan hati dalam menghadapi pagebluk virus Corona ini. Di dunia memang banyak para cerdik pandai, dan beberapa berupaya mencapai tataran Mangasah Mingising Budi.

Mangasah Mingising Bumi mensyaratkan sebuah pitutur atau nasihat, bahwa setinggi apa pun ilmu tak akan bermanfaat apabila bila tidak diamalkan. Saat inilah kita harus melakukan instrospeksi atas apa yang terjadi. Virus Corona memang masih menjadi ancaman bagi seluruh penduduk bumi.

Dengan bekal gotong royong, sabar lan narimo, dan guyub rukun, manusia dapat menempuh segala coba, melalui berbagai fase yang memang haruslah dilalui. Ilmu harus diberikan sentuhan rasa, agar menjadi dwitunggal ideal ilmu dan ngelmu.

Tapi percayalah, Tuhan tidak akan pernah memberikan coba yang tidak bisa dilalui oleh mahluk-Nya. Caranya adalah dengan memperkuat kembali konsep Manunggaling Kawula lan Gusti. Inilah saatnya pemerintah dan masyarakat bergotong-royong, memutus habis mata rantai wabah virus Corona.

Seluruh elemen harus bersatu padu, saiyeg saeka praya, satu kata dan satu perbuatan, dalam menyehatkan manusia dan bumi seisinya.

Saling percaya dengan rasa tulus, kerja sama, memberi tanpa ada tendensi, dan menghilangkan ego pribadi adalah modal mengembalikan kesejahteraan yang terenggut oleh virus Corona ini.

Jadilah manusia yang berbekal cahaya atau nur, dimana manusia akan bermanfaat bagi orang lain. Lakukan perbuatan baik, walau sekecil apapun, selaras dengan filosofi Urip Iku Urup.

Mari bersama-sama mencapai tataran hidup Hamemayu Hayuning Bawana, melalui laku Ambrasta dur Hangkara, melalui titian batin Mangasah Mingising Budi, dan Memasuh Malaning Bumi. []

Baca Juga:

Berita terkait
Yogyakarta Pasti Bisa Hadapi Pandemi Corona
Optimisme Yogyakarta yang sudah teruji bisa bangkit menghadapi beragam bencana alam dan non alam, termasuk menghadapi pandemi Corona.
Sehari 4 Pasien Positif Corona di Yogyakarta Sembuh
Dalam sehari, 4 pasien positif Covid-19 di Yogyakarta dinyatakan sembuh. Hingga kini total ada 17 pasien sembuh.
Sultan: Tiga Syarat Mudik di Yogyakarta Saat Corona
Pemerintah tidak melarang warga mudik Lebaran saat pandemi Corona. Namun ada tiga protokol yang harus diikuti.