Perumusan Harga Batas Atas Gabah Tidak Melibatkan Petani, Wasekjen DPP PSI: BAPANAS Terkesan Pro Pengusaha

PSI menilai langkah BAPANAS yang menetapkan batas atas pembelian gabah dan beras sebagai bentuk ketidakadilan yang diderita petani Indonesia.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) PSI, Nanang Priyo Utomo (Foto: Tagar.id/Dok. PSI)

TAGAR.id, Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam langkah Badan Pangan Nasional (BAPANAS) yang menetapkan batas atas pembelian gabah dan beras. Menurut PSI, keputusan BAPANAS bentuk ketidakadilan yang diderita petani Indonesia.

Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) PSI, Nanang Priyo Utomo menyoroti langkah BAPANAS yang tidak melibatkan petani dalam perumusan keputusan tersebut.

BAPANAS dinilai hanya mengundang asosiasi pengusaha beras dan korporasi pangan tanpa melibatkan petani.

“Ini keputusan yang tidak adil. BAPANAS menaikkan batas atas penjualan beras, tapi tidak menaikkan batas bawah pembelian gabah. Petani dikalahkan,” kata Nanang, dikutip Kamis, 23 Februari 2023.

“Maunya apa? Bicara harga beras yang diundang cuma pengusaha beras dan pabrik makanan. Petani tidak dilibatkan sama sekali,” keluh Nanang.

Sebagaimana banyak diberitakan, BAPANAS menetapkan batas atas penjualan beras naik 9 persen lebih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020.

Sementara untuk batas pembelian gabah tetap mengacu pada Permendag Nomor 24 Tahun 2020, alias tidak ada kenaikan.

“Bagaimana bisa pengusaha beras diberi kenaikan 8 persen hingga 9 persen, tapi petani tidak diberi kenaikan. Kalau caranya begini, BAPANAS terkesan pro pengusaha, tidak pro petani,” tambah Wasekjen DPP PSI itu.

Diketahui BAPANAS dalam rapat tersebut hanya mengundang Perum Bulog, Satgas Pangan Polri, PT Food Station Tjipinang Jaya, Perkumpulan Penggilingan dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).

Selain itu, mereka juga mengundang PT Wilmar Padi Indonesia, PT Surya Pangan Semesta, PT Buyung Poetra Sembada Tbk, PT Belitang Panen Raya, dan Menata Citra Selaras.

Atas hal tersebut membuat Nanang juga mempertanyakan perumusan harga yang tidak melibatkan petani.

“Benar-benar ironis. BAPANAS rapat mengumpulkan pengusaha beras dan pangan, tidak melibatkan petani. Hasil rapatnya harga jual beras naik, tapi harga gabah tetap,” ungkap Nanang.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) bersama para pelaku usaha penggilingan padi dan korporasi pangan menyepakati harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023.

Secara detail, harga pembelian atas gabah kering panen (GKP) tingkat petani dipatok sebesar Rp 4.550 per kg, GKP tingkat penggilingan Rp 4.650 per kg, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp 5.700 per kg, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.

Itu sesuai isi dari Surat Edaran (SE) Nomor 47 Tahun 2023 tentang Harga Batas Atas Pembelian Gabah atau Beras. []

Berita terkait
Omzet Petani Lele di Tangerang Naik 4 Kali Lipat Berkat Dukungan PLN Peduli
Senyum merekah menghiasi wajah-wajah anggota Komunitas Petani Lele Flamboyan Farm, yang berada di Kelurahan Mekar Bakti.
Program Perhutanan Sosial Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Berdasarkan riset yang dilakukan di beberapa daerah, petani yang mendapatkan program PS bertambah luasan lahan garapannya
Eks Kader PSI Rian Ernest Dikabarkan Bergabung dengan Partai Golkar
Eks Kader PSI Rian Ernest disebut bergabung Golkar. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar, Ahmed Zaki Iskandar.