Pertanian Hidroponik Keren di Rooftop SMP 1 Piri Yogyakarta

Keterbatasan lahan tidak menyurutkan bercocok tanam. Di lantai paling atas pun bisa. Seperti yang dilakukan SMP 1 Piri Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (dua dari kiri) menunjukkan sayur sawi dan selada saat melakukan panen raya di rooftop gedung SMP 1 Piri Yogyakarta, Jumat 25 September 2020. (Foto: Tagar/Dokumentasi Humas Pemkot Yogyakarta)

Yogyakarta - Terbatasnya areal pertanian, perkebunan atau lokasi bercocok tanam di kota-kota besar juga ditemukan di Kota Yogyakarta. Namun, hal itu tak menjadi sebuah hambatan jika memang ada keinginan untuk menciptakan sebuah ruang terbuka hijau.

Nah, berkat kolaborasi guru dan para siswanya, SMP 1 Piri Yogyakarta berhasil menyulap area rooftop atau lantai teratas dari gedung sekolah mereka menjadi tempat bercocok tanam. Bahkan, sistem pertanian hidroponik di roooftop sekolah yang berada di Jalan Kemuning 14 Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini sudah panen perdana.

“Hasilnya kami pastikan tidak jauh berbeda dengan pertanian di lahan datar,” imbuh Kepala SMP 1 Piri Yogyakarta Budi Prasetyo Dewobroto di sela-sela panen perdana, Jumat, 25 September 2020.

Ternyata, kata Budi, pemanfaatan lantai paling atas di gedung sekolahnya untuk bercocok tanam merupakan bagian dari program Piri Islamic Green School. “Semua area yang bisa dilakukan penghijauan, kami sentuh. Seperti di bawah ini ada taman, kemudian pagar juga diberi tanaman dan bagian rooftop itu untuk hidroponik yang menjadi andalan kami,” kata dia.

Baca Juga:

Budi menjelaskan, untuk tahap awal jenis sayuran yang ditanam menggunakan sistem hidroponik adalah tanaman sawi dan selada. Namun ke depannya dia memastikan akan mencoba untuk ditanam jenis sayuran lainnya. Meski tidak menggunakan media tanam tanah, namun hasilnya cukup melimpah.

Hasilnya kami pastikan tidak jauh berbeda dengan pertanian di lahan datar.

Menurutnya, tujuan utama hidroponik tersebut bukan semata produksi melainkan lebih sekaligus untuk media edukasi. Maka tak mengherankan kalau para siswa di SMP tersebut juga ikut dilibatkan dalam pengelolaanya terutama ketika nanti sistem belajar tatap muka sudah dimulai lagi. 

Tentu tetap dengan supervisi dari guru yang ditunjuk. “Yang paling penting adanya pembentukan karakter siswa melalui sistem ini. Kami pun akan melangkah menuju sekolah adiwiyata,” tutur dia.

Baca Juga:

Sementara itu, Sariman, pegiat lingkungan yang mendampingi pengelolaan hidroponik di SMP 1 Piri Yogyakarta mengakui ada beberapa kesulitan yang dihadapi mengingat proses bertaman berada di rooftop. Namun diakuinya bahwa sejauh ini masih bisa diatasi dengan baik.

“Kesulitan tetap ada karena medianya berbeda, tanpa tanah. Apalagi di lantai atas, kami sudah mengukur angin, udara, suhu dan kelembapan,” sambung Sariman.

Untuk mengatasi panas yang berlebihan, lanjutnya, dia memilih menggunakan polikarbonat dan paranet untuk mereduksi panas, sehingga panas matahari yang masuk hanya 60 persen. “Kami juga sudah menyiapkan komposisi untuk memproduksi nutrisi untuk kebutuhan tanaman sehingga bisa lebih hemat,” tambah dia.

Baca Juga:

Keberhasilan SMP 1 Piri Yogyakarta yang melakukan panen perdana bercocok tanam dengan sistem hidroponik di lantai teratas gedung sekolah mereka ternyata tercium Pemkot Yogyakarta.

Bahkan, Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi, langsung menyambanginya. Orang nomor dua di Pemkot Yogyakarta ini pun mengapresiasi inovasi yang dilakukan jajaran SMP 1 Piri Yogyakarta tersebut. Menurut dia Program Piri Islamic Green School dengan kegiatan unggulan bertanam secara hidroponik sejalan dengan program Pemkot Yogyakarta tentang kampung sayur atau lorong sayur.

“Sekarang menanam aneka sayur tidak lagi harus dilakukan di lahan yang luas. Ada banyak media tanam yang bisa digunakan dan hasilnya pun maksimal. Menanam sayur bisa dilakukan di lorong-lorong jalan termasuk hidroponik,” kata Heroe. []

Berita terkait
Pertanian Hidroponik Semakin Diminati di Masa Pandemi
Belakangan ini, pertanian secara hidroponik semakin diminati oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Pohon Natal Hidroponik di Kota Tri Rismaharini
Jemaat Gereja Kristus Radja Surabaya disuguhi pemandangan tanaman hidroponik setinggi lima meter hingga membentuk seperti pohon Natal.
Digitalisasi Sektor Pertanian Dongkrak Ekonomi
Komisi II DPRD Jabar dorong peningkatan ekonomi digital salah satunya di sektor pertanian, dengan harapan dongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.