Indonesia, satu dari 215 negara yang sedang berjuang menyelamatkan masyarakatnya dari dampak Covid-19
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah terus berjuang menghadapi darurat kesehatan melawan pandemi Covid-19. Hal ini harus dilakukan agar Indonesia tidak sampai masuk ke jurang resesi.
Menurut Jokowi Indonesia merupakan satu dari 215 negara yang sedang berjuang menyelamatkan masyarakatnya dari dampak Covid-19. "Saat ini dunia menghadapi kondisi yang luar biasa sulitnya. 215 negara menghadapi darurat kesehatan dan harus menyelamatkan warganya dari ancaman virus. Semua negara berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahsyat," kata Jokowi dalam peresmian pembukaan rapat koordinasi nasional pengawasan intern pemerintah tahun 2020 melalui video conference, Senin, 15 Juni 2020.
Baca Juga: Jokowi Bersama TNI Terapkan Disiplin Protokol Covid-19
Jokowi juga menyinggung dampak ekonomi yang dirasakan akibat Covid-19 yang melanda dunia internasional. Ia menyebutkan, pemerintah berjuang untuk memperrahankan ekonomi Indonesia agar tak anjlok ke dalam resesi atau kemerosotan kondisi ekonomi.
Jokowi memint masyarakat selalu menjaga diri agar tidak tertular virus Covid-19
"Demand terganggu, supply terganggu, produksi juga bermasalah, pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi. Sekali lagi situasi seperti ini tengah dihadapi semua negara, termasuk Indonesia," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membahas pengendalian Covid-19t. Ia menekankan agar masyarakat selalu menjaga diri agar tidak tertular virus corona.
Baca Juga: Jokowi Ogah Terjebak Dilema Kesehatan atau Ekonomi
Jokowi menyebutkan, upaya pemerintah dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air terus dilakukan secara maksimal. "Semua itu membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan juga tepat, di bidang kesehatan, kita harus mengendalikan Covid-19 agar tidak menyebar lebih luas, yang sehat jangan tertular dan yang sakit kita rawat sampai sembuh," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.[]