Makassar - Fenomena La Nina menjadi perhatian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah VI Makassar. Bahkan Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Darmawan menemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk melaporkan terkait fenomena La Nina.
Darmawan mengaku yang diperkirakan terus berkembang mencapai intensitas moderat pada akhir 2020 dan mulai meluruh pada Januari-Febuari 2021. Ia juga meminta warga untuk lebih waspada dampak La Nina.
Seiring kenaikan curah hujan, La Nina berpotensi meningkatkan risiko banjir dan membuat lahan pertanian terendam.
“La Nina atau peningkatan curah hujan yang tinggi itu sedang meningkat, dari indeks lemah ke moderat. Sulsel sendiri belum masuk sepenuhnya musim hujan, di mana Pulau Jawa sudah mulai masuk, sehingga dampaknya perlu di antisipasi,” kata Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Baca juga:
- Jokowi Minta Jajarannya Siap Hadapi Fenomena La Nina
- Penjelasan Pakar UGM Yogyakarta soal La Nina di Indonesia
- La Nina, BMKG Yogyakarta Ingatkan Potensi Hujan Ekstrem
Darmawan menambahkan untuk Sulsel, prakiraan curah hujan untuk musim hujan tahun 2020/2021 wilayah pantai barat akan masuk di November. Awal November sudah masuk musim penghujan dan puncaknya diperkirakan pada Januari.
“Seiring kenaikan curah hujan, La Nina berpotensi meningkatkan risiko banjir dan membuat lahan pertanian terendam. Untuk mengatasinya dampaknya, BMKG memberikan saran agar saluran air di lahan pertanian mesti diperlebar dan memastikan aliran air tidak ada hambatan,” ujarnya.
Ia juga menyebut untuk dapak La Nina juga bisa untuk mengantisipasi daerah aliran sungai yang mungkin kita prediksi akan menjadikan banjir bandang. Sehingga kejadian di Bantaeng dan Luwu Raya tidak terjadi lagi.
Adanya puncak musim hujan dan ada pengaruh La Nina perlu diantisipasi oleh seluruh stakeholder untuk mengantisipasi dampaknya.
“Untuk membantu memberikan peringatan dini dan membantu memantau perkembangan kondisi cuaca yang terjadi BMKG sudah siap dengan sistem peringatan dini yang tersebar di Wilayah Sulsel,” kata dia.
BMKG meminta gubernur dan bupati serta wali kota dapat mensosialisasikan hal ini. Kemudian BMKG akan membuat pertemuan dengan bupati dan wali kota se Sulsel.
Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah merespon baik hal ini dan akan mengkoordinasikan dengan pimpinan daerah di Sulsel.
“Ini akan kita sosialisasikan dan menghubungi semua bupati dan wali kota. Untuk kita bahas secara mendalam,” ucapnya.[]