Jakarta - Pakar telekomunikasi Kamilov Sagala menganggap peretasan yang dialami situs Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI merupakan suatu hal yang membahayakan. Maka dari itu, ia berharap agar cepat dilakukan upaya penyelamatan.
"Saya pikir bisa saja ini sudah sangat membahayakan, sudah berisiko, dan perlu dilakukan upaya penyelamatan," ujar Kamilov saat dihubungi Tagar, Kamis, 8 Oktober 2020.
Sampai bisa diretas, karena bisa aja ada hal spek yang ga memenuhi syarat suatu kebutuhan pengamanan data di badan yang dihormati di negeri ini.
Baca juga: Demo Omnibus Law, Mahasiswa Bakar Ban di Gedung DPR Aceh
Dia menyarankan, pihak-pihak terkait segera memeriksa dan mengecek siapa pembuat website DPR RI tersebut. Menurut dia, pihak yang membuat website DPR RI juga turut perlu dimintai pertanggungjawaban.
"Sampai bisa diretas, karena bisa aja ada hal spek yang ga memenuhi syarat suatu kebutuhan pengamanan data di badan yang dihormati di negeri ini," ucap dia.
Seperti diketahui, situs DPR RI di dpr.go.id sempat mengalami kelumpuhan sehingga tak bisa diakses. Saat situs dibuka, muncul tulisan 'An error occurred while processing your request'. Artinya, terjadi error saat pemrosesan permintaan akses Anda. Ada pula kode 'Reference #102.73a20017.1602128336.26f168a'.
Lumpuhnya situs DPR ini lantas dibicarakan oleh para warganet. Warganet mengatakan peretas juga ikut bergabung dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Baca juga: Umpat DPR, Situs KPU Jember Jadi Sasaran Peretasan
Warganet lain mengatakan sebelum terjadi kelumpuhan, situs DPR juga sempat diretas. Halaman utama situs DPR yang seharusnya bertuliskan 'Dewan perwakilan Rakyat', berubah menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat'.
Namun belakangan, dari pantauan Tagar, situs DPR kini sudah dapat diakses kembali. []