Percakapan Jokowi dan Xi Jinping soal Wabah Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, membahas wabah corona.
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan bilateral disela-sela menghadiri Belt and Road Forum di Gedung Great Hall of the People, Beijing, Minggu, 14 Mei 2019. (Foto: Ant/Bayu Prasetyo)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis sore, 2 April 2020.

Keduanya membahas persoalan global yang saat ini melanda sebagian besar negara di dunia, tentang penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Lockdown Ditolak Jokowi, Kini Anies Bilang ke Ma'ruf

Indonesia akan menjadi salah satu prioritas kerjasama.

Menurut Jokowi dibutuhkan sinergitas dan kekompakan di antara pemimpin dunia untuk bersama melawan corona, tak boleh mencap buruk negara lain. 

"Penyebaran virus (corona) ini tidak mengenal batas negara. Oleh karena itu, kita harus terus bekerja sama menangani penyebaran virus ini dan saya juga sangat tidak setuju terhadap munculnya stigmatisasi. Upaya stigmatisasi ini sangat tidak bermanfaat di tengah situasi yang sulit ini," kata Jokowi, dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat, 3 April 2020.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping menyampaikan rasa prihatin atas wabah Covid-19 yang juga mewabah di Indonesia. 

Kemudian, dia menceritakan pengalaman di negaranya dalam perang melawan Covid-19 dan menyebut siap menjadi pihak yang mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk melawan wabah virus corona.

Menurutnya, rasa optimis dapat menggugurkan segala virus termasuk coronavirus. "Kami percaya dan yakin dengan kegigihan Anda, Indonesia pasti akan mengalahkan wabah Covid-19," ucap Xi Jinping.

Baca juga: Hambat Logistik, Jokowi Sentil Pemda yang Blokir Jalan

Sebagai negara yang pertama kali terdampak wabah Covid-19, Tiongkok telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. 

Oleh sebab itu Xi Jinping menyampaikan Tiongkok berkomitmen melakukan kerjasama dengan berbagai negara yang mengalami pandemi corona.

“Indonesia akan menjadi salah satu prioritas kerjasama. Secara umum, kami siap bekerja sama dengan rakyat Indonesia, bersatu padu untuk mengatasi Covid-19," ucap Xi.

“Terima kasih telah berbagi pengalaman,” kata Jokowi, menjawab pernyataan Xi.

Jumlah kasus positif terjangkit corona di Indonesia semakin meningkat hingga 2 April 2020 sebanyak 1.790 orang, 112 orang dinyatakan sembuh, serta 170 meninggal dunia.

"Perkembangan kasus yang kita catat terhitung dari tanggal 1 April 2020 pukul 12.00 WIB sampai 2 April 2020 pukul 12.00 WIB, ada penambahan kasus konfirmasi kasus positif yang baru sebanyak 113. Sehingga jumlah total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis, 2 April 2020.

Kemudian Yuri menjelaskan, ada 9 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total menjadi 112 orang.

Sedangkan ada laporan kematian dari pasien konfirmasi positif untuk hari ini bertambah 13 orang, sehingga jumlah total kematian menjadi 170 orang. []

Berita terkait
Jokowi Guyur Bansos ke Warga Jakarta Agar Tak Mudik
Pemerintah akan memberikan (bansos) khusus kepada warga DKI Jakarta agar tak mudik ke kampung halamannya.
Jelang Ramadan, Jokowi Pastikan Logistik Aman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan ketersediaan bahan pangan dan logistik menjelang bulan Ramadan aman.
PA 212 Ragukan Wacana Jokowi Gratiskan Listrik
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meragukan rencana Presiden Jokowi menggratiskan listrik selama 3 bulan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.