Jokowi Guyur Bansos ke Warga Jakarta Agar Tak Mudik

Pemerintah akan memberikan (bansos) khusus kepada warga DKI Jakarta agar tak mudik ke kampung halamannya.
Sejumlah numpang dari Pulau Batam yang didominasi pemudik Natal tiba di pelabuhan penumpang Bandar Sri Junjungan Dumai, Riau, Sabtu, 21 Desember 2019. Sekitar 2500 penumpang kapal laut dari Pulau Batam dan pulau sekitarnya tiba di Pelabuhan Dumai pada H-4 Natal menggunakan enam kapal. (Foto: Antara/Aswaddy Hamid)

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) khusus kepada warga DKI Jakarta yang tidak ingin mudik ke kampung halamannya. Langkah itu untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19 di lokasi tujuan mudik.

"Apa yang akan kami jalankan untuk program tambahan untuk kurangi arus pemudik dari Jakarta ke daerah, dengan cara berikan bansos khusus. Kami akan pikirkan mekanisme agar yang dapatkan bansos ini tidak mudik," kata Juliari usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo lewat video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 2 April 2020.

Juliari mengatakan Kementerian Sosial akan berkoordinasi dengan Kemenko Bidang Ekonomi, Kementerian Keuangan, Kemendagri, maupun Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi untuk mengatur besaran dan mekanisme bansos khusus warga DKI ini. Pengorganisasian ini agar tidak ada mekanisme tumpang tindih dan data yang masuk dapat disajikan kembali secara transparan.

Tapi program khusus ini kami berharap penerimanya tidak mudik. Detail di lapangan seperti apa nanti kami pikirkan.

Rencananya bansos khusus ini akan digelontorkan paling lambat dua minggu ke depan. Sementara sasarannya para pekerja sektor informal yang penghasilannya terganggu akibat virus corona yang merebak.

Meski begitu, Juliari tak menjamin warga DKI tidak mudik ke kampung halamannya. Namun, tindakan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah meminimalisir lonjakan pemudik di musim libur lebaran 2020.

"Memang tidak mudah dan tidak bisa dijamin, namun kami belum ketemu penerapan di lapangan. Tapi program khusus ini kami berharap penerimanya tidak mudik. Detail di lapangan seperti apa nanti kami pikirkan," ucap Juliari.

Diketahui, Istana menegaskan tak ada larangan mudik bagi masyarakat di tengah wabah Covid-19. Hal itu ditegaskan Juru bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman. Ia menyatakan tak ada larangan resmi dari Presiden.

"Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020 M/1441 H. Namun, pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai protokol kesehatan (WHO) yang diawasi oleh pemerintah daerah masing-masing," ucap Fadjroel lewat keterangan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 2 April 2020.

Fadjroel menjelaskan, kebijakan pemerintah itu selaras dengan Peraturan Pemerintah No. 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). []

Berita terkait
Sultan: Tiga Syarat Mudik di Yogyakarta Saat Corona
Pemerintah tidak melarang warga mudik Lebaran saat pandemi Corona. Namun ada tiga protokol yang harus diikuti.
Jokowi: Pemudik dari Jabodetabek ODP, Harus Isolasi
Presiden Jokowi meminta pemudik asal Jabodetabek diberlakukan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), untuk isolasi mandiri putus virus corona.
Penjelasan Protokol Kesehatan Bagi WNI ke Indonesia
Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia memberlakukan protokol kesehatan bagi WNI di setiap pintu-pintu masuk Tanah Air.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"