Perbedaan Rapid Test dan PCR untuk Deteksi Covid-19

Baik PCR dan rapid test, saat ini hanya kedua metode itu yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 didalam tubuh seseorang.
Virus Corona SARS-CoV-2. (Foto: Pixabay/geralt)

Jakarta - Mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 atau virus corona Presiden Joko Widodo melakukan antisipasi cepat dengan memberikan instruksi melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Rabu, 25 Maret 2020, agar rapid test dapat segera didistribusikan keseluruh wilayah Indonesia.

Jika sebelumnya alat pengecekan menggunakan metode Reaksi berantai polimerase atau lebih umum dikenal sebagai PCR (Polymerase Chain Reaction), saat ini rapid test dapat menjadi alternatif yang paling mudah digunakan melihat situasi semakin bertambah jumlah pasien positif Covid-19 setiap harinya.

Namun, antara rapid test dan PCR memiliki perbedaan yang jelas dalam cara kerja baik itu proses maupun hasilnya, Sekretariat Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Berry Juliandi memberikan penjelasan tentang perbedaan rapid test dan PCR secara umum.

Metode rapid test memiliki kelemahan karena bukan virusnya yang dideteksi. Tapi antibodi yang dihasilkan untuk melawan virus.

Metode PCR

PCRIlustrasi metode PCR untuk mendeteksi keberadaan Covid-19. (Foto: The Biology Notes)

Metode PCR merupakan suatu teknik memperbanyak replikasi DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Cara yang dilakukan dengan mengecek keberadaan virus melalui swab test atau mengambil sampel lendir melalui hidung.

"Keberadaan virusnya, lewat swab test. Swab test akan menghasilkan sampel yang berisi virus. Di dalam virus corona terdapat materi genetik RNA yang dapat dideteksi keberadaan dan jumlahnya dengan teknik real time PCR. " Kata Berry saat dihubungi Tagar, Rabu, 26 Maret 2020.

Di sisi lain teknik ini memang membutuhkan waktu yang lama dari persiapan hingga analisis hasilnya. Selain itu metode PCR adalah gold standart, artinya ada atau tidaknya virus dapat segera diyakini karena yang dideteksi adalah RNA virus.

Metode Rapid Test

Rapid TestIlustrasi rapid test (Foto: Antara/Fakhri Hermansyah)

Jika metode PCR menjadikan swab test untuk mengambil sampel, maka rapid test atau tes cepat menggunakan sampel darah untuk menguji keberadaan virus tersebut.

"Keberadaan antibodi, lewat cek darah. Ketika benda asing termasuk virus masuk ke tubuh kita maka tubuh kita akan menghasilkan antibodi yang akan diedarkan oleh darah. Oleh sebab itu, kita dapat mendeteksi keberadaan virus corona lewat antibodi di darah kita. Proses ini relatif cepat sehingga disebut rapid test. Darah cukup diteteskan ke kit dan setelah dicampur bahan tertentu maka kita akan tahu apakah tubuh kita menghasilkan antibodi terhadap virus corona." Ujar pria yang mendapat gelar Doktor di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.

Metode ini memiliki keunggulan yang lebih cepat daripada PCR, namun Berry menjelaskan sedikit kelemahan yang ada dalam rapid test.

"Metode rapid test memiliki kelemahan karena bukan virusnya yang dideteksi. Tapi antibodi yang dihasilkan untuk melawan virus. Padahal antibodi ini baru terakumulasi setelah beberapa hari infeksi sehingga jika ada orang yang baru terinfeksi maka akan negatif saat dites." Katanya

Jika dibandingkan dengan PCR yang hanya membutuhkan waktu 1 detik untuk memastikan hasilnya positif. 

Baik PCR dan rapid test, saat ini hanya kedua metode itu yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 di dalam tubuh seseorang. []

: Lihat juga


Berita terkait
Rapidin: Pendatang ke Samosir yang Sehat-sehat
Bupati Samosir mengaku belum ditemukan para pendatang dicurigai mengidap virus corona.
Darurat Corona, Apa yang Terjadi Setelah Rapid Test
Rapid test untuk memutus rantai penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Apa yang terjadi setelah seseorang menjalani rapid test?
Rapid Test, Khofifah Utamakan Dokter dan Perawat
Rapid Test untuk dokter, perawat, PDP, dan keluarganya akan dilakukan setelah Pemprov mendapat bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.