Perbedaan Penyakit Darah Rendah vs Darah Tinggi dan Cara Menangani Keduanya

Banyak orang mungkin bingung tentang perbedaan antara penyakit darah rendah (hipotensi) dan penyakit darah tinggi (hipertensi.
Perbedaan Penyakit Darah Rendah vs Darah Tinggi dan Cara Menangani Keduanya. (Foto: Tagar/ Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Banyak orang mungkin bingung tentang perbedaan antara penyakit darah rendah (hipotensi) dan penyakit darah tinggi (hipertensi), serta bagaimana cara menangani keduanya. Berikut adalah perbedaan antara keduanya dan cara menanganinya:

Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)

1. Definisi

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah seseorang berada di bawah batas normal. Biasanya, tekanan darah rendah dianggap jika tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) kurang dari 90 mmHg atau tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat) kurang dari 60 mmHg.

2. Gejala

• Pusing atau merasa lemas.

• Pingsan (sinkop).

• Mata berkunang-kunang.

• Kelelahan.

• Nyeri dada (dalam kasus yang lebih parah).

3. Penyebab

Penyebab hipotensi bisa bervariasi, termasuk dehidrasi, perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, anemia, penyakit jantung, atau masalah endokrin.

4. Cara Menangani

• Minumlah air lebih banyak untuk mengatasi dehidrasi.

• Hindari perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba.

• Konsumsi makanan dengan garam dalam jumlah moderat.

• Jika hipotensi disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, pengobatan harus ditujukan pada penyakit tersebut.

Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

1. Definisi

Hipertensi terjadi ketika tekanan darah seseorang terus-menerus tinggi dan melebihi batas normal. Biasanya, tekanan darah tinggi dianggap jika tekanan sistolik melebihi 130 mmHg atau tekanan diastolik melebihi 80 mmHg.

2. Gejala

Hipertensi seringkali tidak memiliki gejala yang nyata dalam tahap awal. Ini sering disebut sebagai "pembunuh diam" karena dapat merusak organ tubuh tanpa disadari.

3. Penyebab

Penyebab hipertensi bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat (seperti diet tinggi garam, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas), merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres.

4. Cara Menangani

• Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang rendah garam, berolahraga teratur, berhenti merokok, dan menghindari alkohol berlebihan.

• Penggunaan obat-obatan antihipertensi yang diresepkan oleh dokter jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup untuk mengendalikan tekanan darah.

• Rutin memantau tekanan darah dan mengikuti saran dokter.

Penting untuk diingat bahwa baik hipotensi maupun hipertensi bisa menjadi kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. 

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau rendah dalam keluarga, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan saran tentang cara mengelola tekanan darah Anda. 

Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai atau mengubah program pengobatan atau gaya hidup. []

Berita terkait
Kaki Bengkak, Apakah Pertanda Ada Penyakit Serius
Dalam beberapa kasus, kaki bengkak bisa menjadi gejala masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Sejarah dan Fungsi Cuci Tangan Cegah Penyakit Infeksi
Pandemi corona membuat metode cuci tangan kian populer. Berikut cerita sejarah dan fungsi cuci tangan dalam mencegah penyakit infeksi.
Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal pada Anak
Penyakit ginjal bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Berikut penyebab dan gejala penyakit ginjal pada anak yang harus diwaspadai