Perbedaan Antara Kota Tegal dan Kabupaten Tegal

Orang yang belum tahu mungkin sempat berpikir bahwa Kota Tegal dan Kabupaten Tegal adalah sama. Ternyata ini adalah dua hal yang berbeda.
Kota Tegal, Jawa Tengah. (Foto: Instagram/@andreasbagas_a)

Jakarta - Orang yang belum tahu mungkin sempat berpikir bahwa Kota Tegal dan Kabupaten Tegal adalah sama. Ternyata ini adalah dua hal yang berbeda. Kota Tegal adalah kota madya dipimpin seorang wali kota, sedangkan Tegal adalah kabupaten dipimpin seorang bupati.

Pemerintahan tertinggi di Indonesia adalah pemerintah pusat dipimpin seorang presiden, kemudian pemerintah daerah tingkat I atau provinsi dipimpin seorang gubernur. Berikutnya pemerintah daerah tingkat II, terdapat kabupaten dan kotamadya. Kabupaten dipimpin seorang bupati, kota madya dipimpin seorang wali kota. Selanjutnya pemerintahan kecamatan dipimpin seorang camat, dan pemerintahan terendah yaitu desa atau kelurahan dipimpin seorang kepala desa atau lurah.

Kabupaten

  • Kepala pemerintahan disebut Bupati
  • Wilayah pemerintahan daerah kabupaten relatif lebih luas
  • Kepadatan penduduk di kabupaten lebih rendah
  • Penduduk kabupaten umumnya bergerak di bidang pertanian atau bersifat agraris
  • Wilayah kabupaten terdapat kecamatan, kelurahan, dan desa atau kampung (Desa merupakan daerah otonom tersendiri di wilayah daerah kabupaten, sehingga memiliki anggaran sendiri, termasuk sumber pendapatan yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD kabupaten)
  • Penduduk kabupaten memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan kurang baik
  • Fasilitas pelayanan publik lebih buruk dari kota
  • Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten lebih rendah daripada PDRB kota madya (Hal ini berimplikasi pada proporsi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah).

Kota atau Kota Madya

  • Kota Madya atau Kotamadya adalah sebuah wilayah yang dikepalai seorang wali kota. Dalam konteks Indonesia, istilah ini merujuk pada istilah lama untuk Kota. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sebutan kota madya secara resmi diganti dengan Kota.
  • Kepala pemerintahan pada Kota Madya adalah seorang Wali Kota.
  • Wilayah pemerintahan daerah kota madya lebih kecil
  • Kepadatan penduduk lebih tinggi
  • Penduduk kota umumnya bergerak di bidang perdagangan dan jasa
  • Penduduk kota (kota madya) memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik
  • Fasilitas pelayanan publik lebih baik
  • Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kota lebih tinggi daripada PDRB kabupaten (Hal ini berimplikasi pada proporsi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah).

Kota Tegal

Kota Tegal, satu di antara wilayah otonom di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korps Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Tegal dengan nama Corps Mariniers, pada 15 November 1945. 

Kota Tegal berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Kota Tegal berdiri ulang taadalah 12 April 1580.

Penggunaan nama atau kata Tegal mengacu pada istilah tegalan, tetegil atau ladang, atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.

Kota ini berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. Terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 hektare. 

Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celsius.

Wali Kota Tegal dari Masa ke Masa

Wali kota tegalWali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. (Foto: Dok Tagar/Farid Firdaus)

  1. D.J. Spanjaard, 1929-1933
  2. J.J.Ph. Koppenol, 1933-1935
  3. A.M. Pino, 1935-1937
  4. Mr. W.A. Court, 1937-1941
  5. H. Leenmans, 1941-1942
  6. Besar Mertokoesoemo, 1942-1945
  7. R. Soengeb Reksoatmodjo, 1945-1948
  8. HRM. Suputro Brotodihardjo, 1948-1962
  9. Tadi Pranoto, 1962-1965
  10. R. Soebagjo, 1965-1967
  11. Sardjoe, 1967-1979
  12. Arjoto, 1979-1984
  13. Sjamsuri Mastur, 1984-1989
  14. M. Zakir, 1989-1999
  15. Adi Winarso, 1999-2009
  16. Ikmal Jaya, 2009-2014
  17. Siti Masitha Soeparno, 2014-2017
  18. Nursholeh, 2017-2019
  19. Dedy Yon Supriyono, 23 Maret 2019-sekarang

Kabupaten Tegal

Tegal adalah satu di antara kabupaten yang terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah. Luasnya adalah 876,10 km2. Pusat administrasinya dulu berada di Kota Tegal yang terletak di sudut barat laut kabupaten ini, tetapi kemudian Kota Tegal secara administratif terpisah dari kabupaten dan membentuk wilayah sendiri. Kemudian digantikan Kota Slawi sebagai pusat administrasi Kabupaten Tegal hingga saat ini, merupakan pinggiran kota, terletak sekitar 20 km dari selatan pusat kota dan dalam batas kabupaten.

Nama Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian. Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500–an.

Kabupaten Tegal berdiri pada 18 Mei 1601 pada saat Ki Gede Sebayu diangkat sebagai juru demung di Tegal oleh Sultan Mataram, dan mulai membangun daerah ini.

Bagian utara Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Sedangkan di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428 meter). Di perbatasan Kabupaten Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan terjal dan sungai besar yang mengalir, yaitu Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata air di hulu Gunung Slamet.

Kabupaten Tegal terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah, dengan letak geografis 108°57'6"–109°21'30" BT dan 6°02'41"–7°15'30" LS. Dan mempunyai letak yang strategis pada jalan Semarang - Tegal - Cirebon serta Semarang - Tegal - Purwokerto dan Cilacap, dengan fasilitas pelabuhan di Kota Tegal.

Batas wilayah, utara Laut Jawa dan Kota Tegal, timur Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Purbalingga, selatan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas, barat Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.

Bupati Tegal dari Pertama Sampai Terkini

Umi AzizahBupati Tegal Umi Azizah. (Foto: Dok Tagar/Farid Firdaus)

  1. Ki Gede Sebayu, 1601-1620
  2. Ki Gede Honggowono, 1620-1625
  3. Pangeran Adipati Martoloyo, 1625-1678
  4. Tumenggung Sindurejo (Pranantaka), 1678-1679
  5. Tumenggung Honggowono (Reksonegoro),1679 - 1680
  6. Tumenggung Secowijoyo, 1680-1697
  7. Tumenggung Secomenggolo, 1697-1700
  8. Tritonoto, 1700-1702
  9. Tumenggung Bodroyudo Secowardoyo I ( Reksonegoro II ), 1702-1746
  10. Tumenggung Secowardoyo II ( Reksonegoro III ), 1746-1776
  11. Tumenggung Kartoyodo (Reksonegoro IV), 1776-1800
  12. R. M. Panji Haji Cokronegoro VI, 1800-1816
  13. Tumenggung Surenggrono, 1816-1816
  14. Tumenggung Sumodiwangso/ Surodiwongso, Suroloyo (Reksonegoro),1816-1819
  15. Tumenggung Secomenggolo, 1819-1821
  16. R. M. A. Reksonegoro IV, 1821-1857
  17. Tumenggung Sosronegoro, 1857-1858
  18. Mas Ronggo Surodipuro, 1858-1862
  19. R. Tumenggung Widyodiningrat, 1862-1864
  20. R. Tumenggung Panji Sosrokusumo, 1864-1869
  21. R. M. Ore (R. M. A. Reksonegoro VII),1869 - ....
  22. R. M. Kis (R. M. A. Reksonegoro VIII).... -1903
  23. R. M. Suyitno (R. M. A. Reksonegoro IX),1903-1929
  24. R. M. Susmono (R. M. A. Reksonegoro X), 1929-1935
  25. J. Patih R. Subiyanto, 1935-1937
  26. R. Tumenggung Slamet Kertonegoro, 1937-1942
  27. Mr. Moh. Besar, 1942-1944
  28. Raden Sunaryo, 1944-1945
  29. Kiai Abu Syujai, 1945-1946
  30. Prawoto Sudibyo, 1946-1948
  31. R. Soeputro, 1948-1949
  32. R. M. Susmono Reksonegoro, 1949-1950
  33. R. M. Sumindro, 1950-1955
  34. R. M. Projosumarto, 1955-1960
  35. Sutoro, 1960-1966
  36. Munadi, 1966-1966 Pejabat Bupati
  37. R. Sutarjo, 1966-1967 Pejabat Bupati
  38. Kol. R. Soepadi Joedodarmo, 1967-1973
  39. Letkol R. Samino Sastrosuwignyo, 1973-1977
  40. Drs. Herman Sumarmo, 1977-1978 yang menjalankan tugas bupati
  41. Hasyim Dirjosubroto, 1978-1989
  42. Drs. H. Wienachto, 1989-1991
  43. Drs. Sudiatno, 1991-1991 Yang Menjalankan Tugas Bupati
  44. Drs. H. Soetjipto, 1991-1998
  45. Drs. Setiawan Sadono1998-1999 Pelaksana Tugas Bupati
  46. Drs. H. Soediharto, 1999-2004
  47. Agus Riyanto, S.Sos, MM., 2004-2009
  48. Agus Riyanto, S.Sos, MM., 2009-2011
  49. H. M. Herry Soelistyawan, SH, M.Hum, 2011-2013
  50. Drs. Haron Bagas Prakosa, M.Hum, 2013-2013 Plt Bupati
  51. Ir. Satrio Hidayat, 2013-2014 Pejabat Bupati
  52. Dr (HC). Ki Enthus Susmono, 2014-2018
  53. Drs. Sinoeng Nugroho Rahmadi, MM., 2018 Pejabat Sementara Bupati
  54. Dra. Hj. Ummi Azizah, 2018-sekarang. []

Baca juga:

Berita terkait
Siapa Cut Meutia, Namanya Jadi RS Covid-19 di Aceh
Rumah Sakit Umum Cut Meutia di Aceh Utara, satu di antara rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Siapa Cut Meutia yang menjadi nama RS tersebut?
Siapa Hasan Sadikin, Namanya Jadi RS Rujukan Corona?
Hasan Sadikin, namanya menjadi rumah sakit rujukan virus corona Covid-19 di Bandung, Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Siapa Sulianti Saroso, Namanya Jadi Rumah Sakit Rujukan Corona
Hari-hari ini namanya terus menghiasi pemberitaan.Namanya diabadikan dalam bentuk sebuah rumah sakit, RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.