Perampok Alfamart di Medan adalah Penjahat Kambuhan

Perampok Alfamart di Medan yang akhirnya ditembak mati adalah penjahat kambuhan.
Dua tersangka perampokan dihadirkan saat pemaparan oleh Kapolrestabes Medan, Dadang Hartanto, Senin 2 September 2019, terkait aksi perampokan Alfamart di Jalan Kapten Batu Sihombing, Percut Sei Tuan, Medan. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Medan - Perampok Alfamart di Medan yang akhirnya ditembak mati berisial, R, 42 tahun, adalah penjahat kambuhan. Dia sudah berulangkali melakukan kejahatan, ke luar masuk penjara dan tidak jera.

Dia pun menjadi incaran polisi. Hingga pada Jumat 30 Agustus 2019, aksi kejahatannya berakhir setelah ditembak petugas Polrestabes Medan. Dia mati setelah mendapat terjangan peluru panas di tubuhnya.

"Perlu diketahui juga bahwa R ini sudah lama jadi residivis. Tahun 2014 dia pernah melakukan kejahatan yang sama dengan target minimarket juga. Ke luar tahun 2016, kemudian melakukan kejahatan lagi, begal. Ke luar tahun 2018, melakukan kejahatan lagi," kata Kapolrestabes Medan, Dadang Hartanto, saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Senin 2 September 2019.

Di mana yang kami lihat agak sepi, itulah yang jadi sasaran kami

Menurut pengakuan salah satu tersangka, berinisial D, 41 tahun, aksi perampokan yang mereka lakukan di Alfamart di Jalan Kapten Batu Sihombing, Percut Sei Tuan, Medan, 28 April 2019 lalu berawal dari ide salah satu di antara mereka.

"Kami tidak ada targetkan khusus yang mana, di mana yang kami lihat agak sepi, itulah yang jadi sasaran kami," kata D.

Ia membantah aksi itu mereka rencanakan. Namun, pada pagi hari, Jumat 28 April 2019 itu, merupakan aksi yang mereka anggap waktu tepat. Saat itu hujan gerimis. Mereka pun berpura-pura jadi pembeli.

Mereka berdua membagi tugas dalam aksinya itu. R membekap ke dua petugas supermarket dengan pisau dan membawanya ke kamar mandi. Lalu, D mengambil uang dari kasir.

Setelah beraksi mereka pergi dengan mengendarai sepeda motor ke rumah teman mereka, berinisal Rob, 38 tahun. Di sana mereka membagi hasil rampokan. Dari keterangan polisi, mereka sempat berpesta narkoba.

Pengakuan D, jumlah uang yang mereka rampok bukan Rp 17.000.000 seperti keterangan polisi, tapi Rp 16.000.000.

Masih kata D, mereka sempat membeli sepeda motor dari hasil rampokan itu. Sisanya mereka bagi dua, sebesar masing-masing Rp 6.000.000, dan Rp 200.000 mereka berikan kepada temannya Rob.

"R yang memberikan ke dia (Rob) Rp 200.000," ujar D.

Setelah berselang empat bulan, polisi berhasil mencium keberadaan D dan dua temannya. Saat tertidur pulas, D ditangkap di kediamannya di Pasar 8 Helvetia.

"Waktu itu aku lagi tidur, kalau enggak salah antara jam 3 atau jam 4," kata D. Dalam waktu yang sama juga temannya R dan Rob juga ditangkap.

"Rumahku dari rumah Rob berdekatan," katanya. Temannya satu lagi R juga berhasil ditangkap. Dia sempat melawan, hingga akhirnya polisi melepaskan tembakan yang mengakibatkan kematian. Jenazah R dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, di Jalan Wahid Hasyim, Medan.

Dari tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor, helm, jaket biru, sebilah pisau dan sepatu. [] 

Berita terkait
Perampok Alfamart di Medan Ditembak Mati
Perampok Alfamart di Kota Medan akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Kabag Pemasaran Koran di Medan, Duel dengan Begal
Warga Kota Medan, menjadi korban kejahatan jalanan atau begal. Rp 3 juta uang raib dibawa pelaku.
Keluarga di Medan Diteror Anak Sendiri Karena Narkoba
Devi Chairani mengungkap adiknya sering menganiaya ibunya, juga melemparinya dengan pisau, setelah kecanduan narkoba jenis sabu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.