Keluarga di Medan Diteror Anak Sendiri Karena Narkoba

Devi Chairani mengungkap adiknya sering menganiaya ibunya, juga melemparinya dengan pisau, setelah kecanduan narkoba jenis sabu.
Ilustrasi -Narkoba Sabu. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Anak lelaki yang memaki dan mengancam ibu kandungnya karena tidak diberi uang untuk membeli narkoba itu namanya Muhardi alias Munar 24 tahun. Ibu kandungnya bernama Nurhayati Lubis 60 tahun. 

Kisah sebelumnya baca di sini: Anak Memaki Ibu Kandung Karena Tak Diberi Uang Narkoba

Penjelasan itu disampaikan Devi Chairani Girsang 38 tahun kepada Tagar melalui telepon Messenger, Minggu, 1 September 2019 pukul 09.26 WIB.

Devi adalah kakak kakak kandung Muhardi. Devi yang merekam peristiwa adiknya mengamuk, mencaci-maki, dan mengancam ibunya. Devi mengunggah video tersebut ke Facebook hingga akhirnya menjadi viral. 

Ia mengatakan kejadian yang mereka alami, yang ibunya alami, bukan pertama kalinya.

Kini kejadian itu kembali terulang di kawasan Jalan Veteran, Gg. Rahmat, Pasar 9, Helvetia, Medan Marelan, Sumatera Utara pada 30 Agustus 2019 sekira pukul 16.00 WIB.

"Kejadiannya Jumat sore," katanya.

Devi mengatakan adiknya sering mengancam dirinya, juga ibunya, kalau tidak diberi uang untuk membeli narkoba jenis sabu.

"Itu biasanya yang sering kami alami kalau dia datang kemari, dia itu minta duit untuk beli sabu," katanya dengan sendu.

Devi menambahkan, di luar urusan sabu, adiknya itu juga sering dipaksa istrinya untuk meminta uang pada ibunya, wanita tua dengan enam anak. Adiknya itu pengangguran, tidak punya penghasilan untuk menghidupi anak dan istri.

"Dia nggak ada duit untuk belanja atau tidak kasih duit sama istrinya. Disuruh adikku ini minta duit sama orang tuanya (ibunya). Datang adikku ini gitulah cara dia minta sama mamaku ini," ujar Devi.

Ia mengatakan, ketika ayahnya masih hidup, perlakuan seperti itu juga sudah sering mereka alami. Sudah melaporkan perilaku adiknya kepada kepala lingkungan (kepling) yang ada di daerah itu, tapi tidak mendapat respons.

"Itu sudah lama. Sudah bertahun-tahun dari mendiang bapakku masih hidup, sudah sering. Kami juga sudah melapor ke pihak kepling cuma tanggapan kepling mamak itu harus dipukul mesti berdarah biar ada pihak untuk melapor ke polisi gitu," katanya kecewa.

Yang bisa membuat dia berubah itu cuma dua, kuburan dan penjara.

Anak Maki Ibu KandungViral video anak memaki dan mengancam ibu di media sosial. (Foto: FB/Devi Chairani)

Viralnya video tersebut di media sosial membuat ibunya ketakutan, karena tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa.

"Semalam ini saya sudah bingung. Saya harus minta perlindungan kepada siapa? Saya kan janda juga suami nggak ada, kami tinggal di sini perempuan semua. Warga di sini hanya melihat aja jadi bingung harus minta perlindungan ini sama siapa," ujar Devi.

Devi dan ibunya sering mendapat ancaman dari sang adik, termasuk pernah dilempar pisau.

"Dia mau memukul juga. Saya juga sering dilemparnya pisau. Apa yang didapat (alat untuk melempar) itu sudah sering," ucapnya.

Berharap putranya berubah, sang ibu selalu memberikan pintu maaf. Namun, lagi-lagi sabu membuatnya menjadi orang yang tidak mempunyai hati.

"Cuma kayak mana lah dia (ibu) ke anak. Siapa tahu berubah. Sudah saya bilang yang sudah kena sabu itu nggak akan berubah," katanya.

"Yang bisa membuat dia berubah itu cuma dua, kuburan dan penjara. Walaupun saya kakaknya sendiri enggak sampai hati lihat orang tua sampai seperti itu," tambahnya.

Mengetahui kejadian itu, kata Devi, pihak kepolisian menemui mereka dan mencari Muhardi tapi belum berhasil.

"Semalam ada orang Polsek datang. Jadi sudah di-seser (cari) ke tempat dia sering mangkal. Mungkin karena viral itu kan dia jadi sembunyi. Jadi kata Polsek, hari Senin aku harus membuat laporan," ujarnya.

Bukan hanya Devi, anaknya juga mendapat ancaman dari Muhardi.

"Kasihan anak-anak yang masih sekolah ini. Sementara saya kerja, tidak bisa memantau. Dia pun sudah sering ancam. Kau lihatlah anakmu nanti kalau pulang sekolah. Kalau pulang kerja lihatlah kau nanti," ucapnya meniru ancaman tersebut.

Devi dengan penghasilan kecil, dan ibunya yang bekerja sebagai tukang cuci pakaian itu selalu dipaksa harus memberikan uang Rp 300-500 ribu. Karena istri Muhardi juga mengkonsumsi sabu.

"Mintanya bukannya sedikit. Awak janda, mama tukang cuci. Sekali minta Rp 300-500 ribu, gaji kami sebulan. Kadang dua minggu sekali. Kapan dia butuh sabu, kapan dia dirongrong istrinya. Istrinya juga tukang sabu. Sama dua-duanya," kata Devi.

Devi berharap, pihak kepolisian bisa secepatnya menangkap adiknya, demi menjaga keselamatan anak dan ibunya.

"Saya berharap dia ditangkap. Karena kalau dibilang tunggu kesabaran itu nggak ada. Bukannya saya benci tidak. Kasihan orang tua ini. Saya sudah sering bilang nggak bisa buat senang minimal jangan buat susah dirinya," ujar dia.

"Aku juga merasa diteror di rumah. Pasti dia ada dendam dan dia nanti pasti cari saya dan anak-anak. Apalagi mereka masih sekolah," kata Devi. []

Berita terkait
Anak Memaki Ibu Kandung Karena Tak Diberi Uang Narkoba
Seorang anak lelaki mengamuk, mengancam ibu kandung karena tidak diberi uang untuk membeli narkoba jenis sabu. Kejadian ini viral di media sosial.
Polisi Bekuk Wanita Cantik Pengedar Narkoba di Siantar
Satuan Reserse Narkoba Polres Pematangsiantar membekuk seorang wanita atas kepemilikan narkotika jenis sabu.
Banyak Narkoba Masuk Sumut Lewat Jalur Laut
Narkoba yang masuk ke Sumatera Utara kebanyakan lewat jalur laut, hal tersebut disampaikan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.