Penyerbuan di Capitol Washington Penyebaran Virus Corona

Penyerbuan oleh massa pendukung Presiden Donald Trump di Capitol AS kemungkinan jadi sumber penyebaran besar-besaran virus corona (Covid-19)
Pendukung Trump bentrok dengan polisi dan pasukan keamanan saat mereka menyerbu Capitol AS di Washington, DC pada 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta - Para profesional kesehatan dan para ilmuwan lainnya khawatir serangan terhadap Capitol Hill atau gedung Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu, 6 Januari 2021, mungkin juga merupakan peristiwa superspreader atau penyebaran besar-besaran virus corona (Covid-19).

Massa yang berteriak-teriak yang menyerbu bangunan itu sebagian besar tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak sosial sewaktu memasuki ruang-ruang Kongres dan kantor beberapa legislator.

Anne Rimoin, pakar epidemiologi di University of California, Los Angeles, mengatakan kepada The New York Times bahwa, “Orang-orang berteriak-teriak dan menjerit-jerit, menyanyi, mengeluarkan segenap tenaga mereka – semua ini membuka kesempatan bagi virus untuk menyebar, dan virus ini menggunakan kesempatan tersebut.”

pendukung trumpPendukung Presiden AS Donald Trump berjalan bersama menuju Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

John Hopkins Coronavirus Resource Center pada Kamis, 7 Januari 2021, malam menyatakan virus itu menewaskan 4.085 orang di AS, angka rekor pada hari Kamis, 7 Januari 2020.

Pakar penyakit menular Anthony Fauci mengatakan kepada radio NPR dalam wawancara pada hari Kamis, 6 Januari 2021, bahwa ia meyakini “semuanya akan menjadi lebih buruk sewaktu memasuki bulan Januari.” Ini, lanjutnya, adalah akibat perjalanan pada musim liburan dan pertemuan umum yang biasanya terjadi pada masa tersebut.

Fauci juga mengatakan ia yakin bahwa hal itu dapat diubah “jika kita benar-benar mempercepat langkah-langkah kesehatan masyarakat dalam periode itu, kita akan dapat menghentikan percepatan itu. Namun, ini akan benar-benar membutuhkan masyarakat yang berkonsentrasi dengan sangat intensif untuk melakukan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kita bicarakan sepanjang waktu,” seperti mengenakan masker, menjaga jarak sosial dan diimunisasi dengan vaksin virus corona, lanjutnya.

pendukung serbuPendukung Trump serbu Gedung Capitol: Apa yang terjadi? (Foto: bbc.com/indonesia)

Fauci mengatakan ia berharap ketika presiden terpilih Joe Biden mulai menjabat, AS akan mampu melakukan 1 juta vaksinasi per hari kepada masyarakat, sebagaimana yang disebut oleh presiden terpilih itu.

AS mencatat kasus Covid-19 terbanyak, 21,5 juta, dari 88 juta lebih kasus di seluruh dunia, atau sekitar seperempat dari kasus di seluruh dunia. Angka-angka ini dicatat sementara hampir 6 juta orang Amerika telah mendapat imunisasi untuk melawan penyakit itu.

AS juga sejauh ini mencatat angka kematian terbanyak akibat Covid-19 daripada negara manapun, 365.208 dari hampir 2 juta orang di seluruh dunia (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Dampak Kerusuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol AS
Gedung Capitol AS di Washington diserbu massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Pendukung Presiden Donald Trump Demonstrasi di Washington
Ribuan pendukung Presiden Trump untuk rasa di Washington DC memberikan dukungan kepada Trum yang terus ngotot batalkan kekahalannya
Pendukung Donald Trump Gelar Unjuk Rasa di Washington
Biar pun sudah kalah jauh dalam jumlah suara electoral dari Joe Biden, Trump tetap tidak mau mengakui kekalahan pendukungnya pun unjuk rasa
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.