Jakarta - Gedung Capitol AS di Washington diserbu massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 6 Januari 2021 kemarin. Saat Wakil Presiden AS, Mike Pence menolak permintaan Trump untuk membatalkan kekalahannya dari Presiden terpilih AS Joe Biden.
Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di mana saja, dan bangga atas banyak pencapaian pemerintahan ini,
Dampak dari kerusuhan ini, sejumlah ajudan Donald Trump dan Melania Trump mundur atau mempertimbangkan untuk mundur setelah kerusuhan ini. Stephanie Grisham, direktur komunikasi dan ajudan lama Melania Trump, mengundurkan diri melalui pengumuman yang dirilis pada Rabu, 6 Januari 2021 malam, The Hill melaporkan.
"Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di mana saja, dan bangga atas banyak pencapaian pemerintahan ini," kata Grisham.
Dilansir dari Reuters, sekretaris sosial Gedung Putih, Rickie Niceta, juga mengundurkan diri, begitu pula wakil sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Matthews. Lalu penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Matt Pottinger, dan Wakil Kepala Staf Chris Liddell, semuanya juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Pengunduran diri Pottinger tampaknya akan segera terjadi.
Diketahui sebelumnya, O'Brien mengambil langkah yang tidak biasa dengan membela Wakil Presiden Mike Pence, yang menolak membatalkan hasil pemilu AS untuk Joe Biden. O'Brien mengatakan Pence menunjukkan keberanian saat Trump mencercanya.
"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence. Dia benar-benar pria yang baik dan sopan. Dia menunjukkan keberanian hari ini seperti yang dilakukannya di Capitol pada November 2020 lalu, sebagai anggota Kongres. Saya bangga melayani bersamanya," kata O'Brien
O'Brien, Pottinger dan Liddle tidak segera menanggapi permintaan komentar. Presiden Trump dikecam oleh partainya sendiri atas tanggapannya terhadap peristiwa hari itu, termasuk menghasut para pendukungnya dan kemudian membenarkan kerusuhan mereka di US Capitol. []
Baca juga: