Semarang - Propam Polda Jawa Tengah masih memproses oknum polisi Pekalongan yang mengancam akan sembelih Habib Rizieq Shihab. Pemeriksaan tersebut juga mencakup pengecekan kejiwaan guna mengetahui latar belakang ia membuat video ancaman yang akhirnya viral tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Iskandar Fitriana Sutisna menyampaikan petugas Propam tak hanya memeriksa yang bersangkutan dari sisi dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik saja. Namun juga kondisi psikologinya sebelum membuat video ancaman.
"Kami lakukan pemeriksaan, sekaligus pembinaan. Termasuk melakukan pemeriksaan psikologi," kata dia, Senin, 7 Desember 2020.
Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui, beberapa waktu sebelum membuat video, tingkat emosi oknum polisi berinisial HN berpangkat ajun inspektur polisi satu itu sedang dalam kondisi labil.
"Karena memang ada sejarahnya beliau sebelum melakukan itu, tingkat emosi beliau sangat saat tinggi," ujar dia.
Yang jelas, ada konflik dalam keluarga makanya dalam beberapa hari minggu sebelum ini emosinya cukup tinggi.
Kondisi emosi tersebut, lanjut dia, masih ditambah ada permasalahan keluarga yang sedang dihadapinya. "Juga ada permasalahan dengan keluarga. Yang jelas, ada konflik dalam keluarga makanya dalam beberapa hari minggu sebelum ini emosinya cukup tinggi," bebernya.
Karena masih dalam pemeriksaan pihak Propam, Iskandar meminta awak media menunggu bagaimana hasil proses internal kepolisian tersebut.
"Kita tunggu saja, ini kan masih dalam proses propam. Karena di kami ada pemriksaan displin dan kode etik, ya nanti kita tunggu saja, setelah sidang, ini kan belum sidang kode etik," imbuhnya.
Terkait dengan pengakuan H pernah memukuli anggota FPI di Pekalongan beberapa waktu lalu, Iskandar menyatakan belum mengetahui hal itu. "Kami belum tahu," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, video berdurasi dua menit 30 detik viral di berbagai platform media sosial setelah memuat ancaman seorang pria yang mengaku polisi Pekalongan terhadap pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Pria tersebut menyatakan kebenciannya terhadap FPI, sekaligus tidak gentar untuk menyembelih, mencongket mata hingga membabat kaki Rizieq Shihab. Ia juga menyebut pernah menghajar sembilan anggota FPI Pekalongan saat terjadi konflik dengan polisi lalu lintas di Pos Monumen Kota Pekalongan.
Berikut pernyataan lengkap dari oknum polisi dalam videonya yang viral di media sosial:
Selamat pagi untuk warga Pekalongan dan sekitarnya, selamat pagi untuk warga negara seluruh Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan.
Akhir-akhir ini kita melihat ada organisasi yang bergaya preman, bergaya jagoan, bahkan bak bagai seorang juara dan pahlawan nggak ada tandingannya. Kita semua paham siapa dia, FPI atau Front Pembela Islam.
Demi tuhan, saya sebagai orang muslim, juga warga negara, tidak gentar sedikitpun, kepada FPI, Rizieq dan kroni-kroninya. Dan demi Allah saya siap membabat lehernya kalau sampai berpolah yang terlalu jauh, apalagi sampai mengacaukan NKRI.
Baca juga:
- Polisi Ancam Cungkil Mata Rizieq Shihab Diperiksa Propam
- Polisi Akan Perlihatkan Rekaman CCTV Penembakan Enam Laskar FPI
- Munarman Umumkan Identitas 6 Laskar FPI yang Ditembak Polisi
Pengalaman saya terjadi, pernah suatu ketika FPI, anaknya Fathurahman Kramatsari Pekalongan, ditilang oleh lalu lintas di pos monumen Pekalongan Kota. Saat itulah FPI tidak terima, didatangi pos polisi kurang lebih 50 orang. Dan kurang lebih sembilan orang tak pukuli gletak saat itu dan sampai sekarang pun saya masih benci sama FPI, karena radikal dan gayanya sok jagoan preman.
Dan demi Allah Rasulullah, saya siap menyembelih lehernya Rizieq, mencukil matanya atau membabat kakinya. Saya tidak pernah gentar, tidak akan mundur sedikitpun, melawan FPI, organisasi HTI dan sejenisnya. Karena saya seorang Polri, tidak akan mundur sejengkalpun.
. []Catat demi Allah Rasulullah, tidak akan pernah mundur dan tidak pernah takut. Itu saja, terima kasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. []